Beritasumut.com - Mendukung program Pemerintah dalam upaya peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap, Krakatau International Port (PT Krakatau Bandar Samudera) siap membangun infrastruktur pengelolaan rantai pasok pendingin di Cilegon.
Fasilitas ini akan mendukung infrastruktur proses untuk perikanan seperti mesin pembeku, pengepakan (packaging) dan penyimpanan (cold storage) sehingga diharapkan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) segera terealisasi di Selat Sunda.
CEO Krakatau International Port (KIP), M Akbar Djohan mengatakan potensi market SKPT sangat besar di Selat Sunda sehingga KIP akan menangkap ini sebagai ceruk bisnis yang baru. "Sesuai data vessel traffic system (VTS), 53.000 kapal melintas selat sunda pertahunnya, diantara itu kapal nelayan diatas 30 GT merupakan porsi yang lumayan banyak, jadi ini potensi yang sangat baik untuk kita tangkap. Selain itu, kami akan mengoptimalkan fungsi SKPT tersebut dengan berbagai infrastruktur yang mumpuni. Mulai dari ketersediaan energi listrik, air, jalur transportasi dan komunikasi, dan lain-lain,†ujar Akbar melalui siaran pers, Jumat (20/08/2021).
Upaya merealisasikan SKPT ini, sambung Akbar, tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi akan membantu negara dalam meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Selain itu, dibangunnya SKPT tersebut nantinya akan meningkatkan produksi dan laju ekspor sektor perikanan.
Baca Juga : Anak Usaha Krakatau Steel Dukung Program 2 Juta Vaksin per Hari, Gerak Cepat Gelar Vaksinasi Massal
"SKPT selain dapat meningkatkan PNBP, juga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan kolaborasi yang dihasilkan. Tentunya untuk memaksimalkan fungsinya demi kesejahteraan nelayan, diperlukan strategi-strategi yang dapat membuat SKPT tersebut berjalan secara optimal dan berkelanjutan. Seperti pembangunan sarana dan prasarana pendukung, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan, membangun banyak kemitraan, dan sebagainya," jelas Akbar.