Selasa, 22 April 2025

Ini Permasalahan yang Menyebabkan Rumah Sakit Swasta Sulit Peroleh Akreditasi

Minggu, 29 Oktober 2017 19:34 WIB
Ini Permasalahan yang Menyebabkan Rumah Sakit Swasta Sulit Peroleh Akreditasi
beritasumut.com/ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung
Beritasumut.com-Sekitar 50 persen dari 200-an rumah sakit (RS) swasta yang ada di Sumatera Utara (Sumut), saat ini telah mengantongi akreditasi. Namun, dalam upaya mendapatkan akreditasi tersebut, sebagian besar rumah sakit swasta masih banyak yang menghadapi kendala berupa kesiapan sumber daya manusia (SDM).
 
"Pada 2019, semua RS sudah harus terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Saat ini 50 persen RS swasta memang sudah mendapatkannya. Sisanya masih terus kita dukung meskipun terkendala kesiapan SDM-nya," ungkap Wakil Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Sumut, dr Tuahman F Purba SpAn kepada wartawan di Medan, Minggu (29/10/2017).
 
Tuahman mengatakan, untuk menuju Universal Health Coverage (UHC) 2019, jika RS tidak terakreditasi maka akan dikenakan sanksi. Salah satunya ialah, hukuman penalti berupa tidak bisa melayani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
 
Sedangkan untuk RS Sari yang ditanganinya, Tuahman mengaku menargetkan, agar tahun ini bisa mencapai akreditasi paripurna. Sebab saat ini, RS yang juga sudah memutuskan untuk berhenti sementara melayani pasien BPJS Kesehatan itu akreditasinya masih berpredikat utama.
 
"Banyak yang perlu dipersiapkan demi mencapai akreditasi. Perbaikan SDM, misalnya kecukupan dokter spesialis, pelayanan, administrasi, sarana dan prasarana," terangnya.
 
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut, dr Azwan Hakmi Lubis SpA MKes menyebutkan, beberapa kendala memang dihadapi RS dalam mencapai akreditasi. Misalnya ada yang berkomentar biayanya mahal, SDM kurang memadai, kekurangan anggaran dan masalah lainnya.
 
RS yang belum terakreditasi sebut Azwan berarti belum memenuhi standar. Menurutnya, akreditasi harus diraih guna meningkatkan pelayanan. 
 
Selain itu Azwan mengaku, jika Persi terus berupaya memberikan pemahaman tentang peningkatan mutu dan pelayanan untuk RS pemerintah dan swasta. Misalnya menggelar seminar, lokakarya dan workshop bagi pihak-pihak terkait.
 
Melalui kegiatan tersebut, tambah dia, RS yang belum terakreditasi diharapkan bisa meningkatkan mutu, pelayanan dan keselamatan pasiennya. RS juga diminta untuk memperbaharui manjemennya tentang peraturan, perundang-undangan terkait RS, termasuk mengenai limbah.
 
"Akreditasi menjadi indikator mutu. Saat ini, kita lihat banyak pasien berobat ke luar negeri. Ya wajar saja karena sebagian besar RS belum terakreditasi. Kalau semua sudah terakreditasi mungkin semua orang akan lebih memilih berobat di dalam negeri," pungkasnya.(BS07)

Tags
beritaTerkait
RSJ Prof Ildrem Siap Bertransformasi Menuju Rumah Sakit Jiwa yang Ramah dan Inklusif
Rumah Sakit Adam Malik Lakukan Penyesuaian Jadwal Pelayanan Selama Ramadan
Pemko Medan Sambut Baik Barlangsungnya Hospital Leader Roundtable
47 RS Provider BPJS di Medan Didorong Segera Siapkan Fasilitas Rawat Inap untuk Penerapan KRIS
Sekdaprov Sebut Aksesibilitas Pelayanan Rumah Sakit Sumut Membaik
Panglima TNI Cek Kesiapan Rumah Sakit Lapangan Satuan Tugas Yang Akan Diberangkatkan ke Palestina
komentar
beritaTerbaru
hit tracker