Kamis, 30 Oktober 2025

Universitas Pertamina Bahas Risiko Iklim dan Transisi Energi di ICONIC-RS 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 11:15 WIB
Universitas Pertamina Bahas Risiko Iklim dan Transisi Energi di ICONIC-RS 2025
BERITASUMUT.COM/IST
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

beritasumut.com- Letusan Gunung Merapi dan Super Topan Ragasa menjadi pengingat bahwa risiko bencana alam kini kian dipicu oleh perubahan iklim. BNPB mencatat lebih dari 3,85 ribu bencana terjadi di Indonesia sepanjang 2025, didominasi banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.

Secara global, World Economic Forum (2025) menempatkan cuaca ekstrem sebagai risiko terbesar kedua dunia (14%) setelah konflik bersenjata (23%), menegaskan bahwa perubahan iklim kini juga mengancam ketahanan energi dan stabilitas ekonomi.

Sebagai bagian dari industri yang turut menghadapi risiko global seperti perubahan iklim dan disrupsi rantai pasok energi, Agung Wicaksono, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), menegaskan komitmen Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui inovasi berkelanjutan.

Baca Juga:

"Pertamina mengembangkan biofuel B35, teknologi rendah karbon, serta berkolaborasi dengan Universitas Pertamina melalui Pertamina Sustainability Center sebagai pusat riset keberlanjutan energi," terangnya.

Sejalan dengan langkah tersebut, Jisman P Hutajulu, Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM, menekankan bahwa penguatan ketahanan energi menjadi bagian penting dalam menghadapi risiko global.

Baca Juga:

"Transisi energi merupakan strategi untuk memastikan ketersediaan dan keamanan energi bagi seluruh masyarakat. Bauran EBT Indonesia saat ini baru mencapai 57,9 GW dan ditargetkan meningkat menjadi 87,67 GW pada 2029," jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/10/2025).

Senada, President Director Pertamina Foundation (PF), Agus Mashud S. Asngari, menegaskan bahwa diskusi mengenai risiko global tidak hanya relevan bagi sektor energi, namun juga bagi masa depan berkelanjutan.

Risiko seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan krisis energi saling berkaitan serta berdampak langsung pada kesejahteraan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Agus menyoroti peluncuran Pertamina Net Zero Emission Roadmap 2025 sebagai langkah strategis menyelaraskan komitmen nasional dengan aspirasi global.

Tags
beritaTerkait
Tekankan Pentingnya Employability Skill, UPER Dorong Sinergi Akademisi-Industri
Perkuat Praktik Industri Hijau, UPER Gelar Green Chemistry for Industrial Excellence 2025
Universitas Pertamina Soroti Kolaborasi untuk Ketahanan Global di ICONIC-RS 2025
Sistem Sanitasi Barengkok, Mahasiswa UPER Sediakan Air Bersih bagi 150 Rumah Tangga
Perkuat Talenta Hijau untuk Dukung NZE Pertamina, UPER Resmikan Sustainability Center
Ubah Lontar Jadi Pemanis Sehat: Ini Dia Inovasi Hebat Karya Mahasiswa UPER
komentar
beritaTerbaru
hit tracker