Kamis, 30 Oktober 2025

Menperin: Pelaku Industri Harus Ikuti Protokol Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi Harus Jalan

Sabtu, 18 April 2020 21:05 WIB
Menperin: Pelaku Industri Harus Ikuti Protokol Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi Harus Jalan
BERITASUMUT.COM/IST
Kantor Kemenperin RI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

Beritasumut.com-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, penanganan dampak pandemi Covid-19 ini, mengedepankan dua hal yang sama-sama penting, yaitu kegiatan ekonomi melalui industri manufaktur dan protokol kesehatan.

“Ini tidak boleh dipisahkan sejak Covid-19 terjadi sekarang sampai nanti selesai dan hilang dari bumi pertiwi, keduanya tidak boleh dipisahkan, keduanya harus berjalan bergandengan,” ujarnya dilansir dari Kemenperin.go.id, Sabtu (18/04/2020).

Melalui pemberian izin beroperasi saat dilakukan PSBB, pada prinsipnya adalah bagaimana bisa memastikan bahwa kegiatan ekonomi melalui industri manufaktur itu tetap berjalan, dan tentunya industri tidak boleh dimatikan secara total. “Kami tidak ingin terjadi shutdown kegiatan ekonomi karena pada kenyataannya beberapa industri juga tetap melakukan kegiatan ekspor. Ini tentunya akan sangat membantu neraca perdagangan kita yang saat ini terpengaruh,” sebut Menteri Perindustrian (Menperin).

Baca Juga:

Bagi Menperin, industri yang bersemangat untuk melakukan proses produksi pasa masa-masa sulit justru harus diberikan apresisasi, karena ikut berkontribusi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. “Tetapi tentunya, kembali saya tegaskan, di satu sisi kegiatan ekonomi harus tetap jalan, tapi di satu sisi juga para pelaku industri wajib untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan proses produksi,” terangnya.

Mengutip International Monetary Fund (IMF), Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara di dunia yang diprediksi pertumbuhan ekonominya tetap positif pada tahun 2020, meski diterjang pandemi Covid-19. Tiga negara yang dimaksud adalah China, India dan Indonesia. Karena itu, momentum tersebut bisa menjadi modal bagi sektor industri Tanah Air untuk bersama-sama bangkit.

Baca Juga:

“Karena kita masih punya modal yang kuat, artinya kemungkinan kita untuk bisa rebound dari negara lain bisa lebih besar. Apalagi kita lihat bahwa kompetensi bangsa kita sendiri juga cukup besar. Jadi sesungguhnya, apa yang akan terjadi dalam sektor industri manufaktur nanti setelah Covid-19 sangat tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang,” tandasnya. (BS09)

Tags
beritaTerkait
Perkuat Praktik Industri Hijau, UPER Gelar Green Chemistry for Industrial Excellence 2025
Dorong Percepatan Investasi Kawasan Industri Terpadu Kadin Sumut Bertemu PT JIEP dan BPS
Abaikan 'Noise', Kadin Sumut Ajak Pelaku Usaha Tetap Optimis Hadapi Tantangan Ekonomi
Resmikan Terminal Ferry International Gold Coast, Menko AHY: Untuk Memperkuat Konektivitas
Badai PHK Hantam Industri RI, Istana Kasih Pembelaan
Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Bahas Penataan Lahan Perkebunan Sawit
komentar
beritaTerbaru
hit tracker