Pendidikan

Anak Kerap Bergantung pada Gadget, Begini Kata Psikolog Menyikapinya



Anak Kerap Bergantung pada Gadget, Begini Kata Psikolog Menyikapinya
BERITASUMUT.COM/IST

Beritasumut.com - Masa pandemi membuat semua orang menjaga ritme mobilitasnya di luar. Sebagai konsekuensinya, aktivitas luar ruangan menjadi berkurang. Hal ini telah berlangsung selama satu tahun lebih. Dampak pengurangan mobilitas ini ternyata tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, namun juga anak.

"Tanpa disadari bahwa anak merupakan korban tersembunyi dari dampak pandemi," demikian Psikolog dari Yayasan Heart of People.id, Yohana Theresia, M.Psi., dalam webinar parenting yang diadakan oleh Faber-Castell yang bertemakan "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital” pada akhir September 2021 lalu.

Psikolog Anak menyebut, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Soetikno, Agustina, Verauli, dan Tirta (2020) dalam banyak kasus ditengarai adanya peningkatan permasalahan perilaku dan masalah akibat paparan stress di kala pandemik saat ini. "Beberapa masalah yang timbul antara lain menarik diri dari keramaian (withdrawal), gangguan somatisasi atau gangguan psikologis yang ditandai dengan adanya keluhan di area fisik, agresi, depresi maupun masalah perilaku lainnya," paparnya.

Baca Juga : Integrasi Seni Konvensional dengan Teknologi Digital dari Faber Castell

Kondisi ini, sambung Yohana, tidak lebih dikarenakan beberapa faktor pencetus. "Seperti ruang bergerak yang terbatas, hambatan menjalani proses pendidikan di masa pandemik, Orangtua yang sibuk, serta kondisi psikologi yang tidak stabil. Maka timbul cara instan yang banyak diambil Orangtua untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan gadget/gawai kepada anak, padahal pemberian gawai bukannya tanpa dampak. Pemberian gawai seperti dua mata uang, selain positif dari gawai seperti memberikan kemudahan, informasi dan juga hiburan namun gawai juga memiliki efek negatif, khususnya jika tanpa dibatasi waktu penggunaannya," ungkap Yohana.


Tag: