Gaya Hidup

Tekad 3 Milenial Urban Kembangkan Kesenian Wayang Orang di Tengah Gempuran Budaya Luar



 Tekad 3 Milenial Urban Kembangkan Kesenian Wayang Orang di Tengah Gempuran Budaya Luar
beritasumut.com/ist

beritasumut.com -Gubernur Anies Baswedan kedatangan tamu istimewa di Balai Kota, pada Jumat kemarin, (29/10/2021). Mereka adalah tiga anak muda milenial urban yaitu Irwan Adi Rusmantyo, Kartika Fitri Ampiranti dan Pandu Chandra Putra Raka Bhimawan. Mereka telah berhasil menarik perhatian Anies karena sebagai generasi muda masih mau melestarikan dan mengembangkan budaya adiluhung bangsa, wayang orang.

Bagaimana tidak, budaya pop dari luar negeri terus menghegemoni tren masa kini. Terlebih lagi dalam kondisi pandemi Covid-19 para milenial urban tersebut mampu mempertahankan dan melestarikan budaya wayang orang yang pementasannya juga sangat dibatasi seperti seni pertunjukan yang lain. Akibatnya bukan hanya budaya luar terus masuk melalui layanan streaming, tapi banyak juga dari para seniman beralih profesi akibat pandemi.

Singkatnya, dalam kunjungan ketiga pemuda itu ke Balaikota DKI menemui Gubernur Anies, Teguh Ampiranto sebagai Ketua Umum Paguyuban Wayang Orang Bharata (WOB) atau akrab disapa Kenthus juga hadir dengan mengenakan busana Jawa (beskap). Kedatangan seniman itu mendampingi seniman Milenial Irwan, Kartika, dan Raka yang mengenakan busana lengkap Rama, Shinta dan Hanoman. Sangat otentik dan kental dengan ciri khas pementas wayang, tentu ini menarik semua orang di Balaikota.

Irwan, Kartika, dan Pandu pun nampak antusias ketika menghadap Anies. Tekad mereka melestarikan dan mengembangkan wayang orang sebagai kesenian Indonesia begitu kuat. Terlihat ketika ketiganya berdiri bersama Anies, dan memperkenalkan cerita wayang Rama dan Shinta. Anies pun turut antusias dengan menirukan sedikit gerakan tarian dengan mengangkat tangan kanan di atas pinggang dan tangan kiri dibawahnya serta melentikkan jari khas tarian wayang.

Antusiasme Anies ini membakar optimisme tiga serangkai anak muda yang peduli budaya bangsa, untuk terus mementaskan wayang orang hingga ke luar negeri --Begitu cita-cita mereka--. Tidak mau kalah dengan gelombang budaya luar yang kini digemari anak muda di Indonesia terlebih sangat mudah mengakses dengan layanan internet.

Sebagi bukti pelestarian dan pengembangan budaya, Kenthus menginformasikan bahwa WOB akan merayakan ulang tahun ke-50. Ini tentu saja sebuah oase ketika seni pertunjukan mati suri akibat Pandemi, WOB bertahan di ulang tahun emasnya. Meskipun kondisinya memang sulit.

"Gara-gara pandemi, WOB yang tadinya berpentas hampir setiap minggu, saat ini hanya beberapa kali saja tiap tahunnya," ungkap Kenthus.

Dalam kesempatan tersebut Kenthus mengundang Gubernur Anies Baswedan, untuk berkenan mengunjungi basecamp mereka di kawasan Senen, untuk melihat para seniman berlatih menari sekaligus berdialog dengan mereka.

Anies yang tertarik dengan cerita dan semangat dari para seniman tersebut pun menyatakan kesanggupannya untuk datang mengunjungi base camp mereka di daerah Senen Jakarta Pusat.

"Insya Allah dalam waktu dekat saya akan bertandang ke sana, kita akan diskusikan cara terbaik untuk melestarikan budaya adiluhung ini" kata Anies.


Tag: