Medan Jadi Kota Paling ‘Kencang’ Selama Tur Sheila On 7

beritasumut.com - Sheila On 7 sukses menggelar tur bertajuk ‘Tunggu Aku Di’, Sabtu (15/9/24), di Landasan Udara Soewondo Medan. Menurut Gitaris Sheila On 7, Eross, Medan menjadi kota paling ‘kencang’ dari beberapa kota yang sudah disinggahinya.

“Dari kota-kota sebelumnya, Medan jadi kota paling kencang ya Dut (Duta-Red),” kata Eros dari atas panggung.

“Iya benar,” jawab Duta.

Baca Juga:

• 20 Ribu Penggemar Sheila On 7 Lepas Rindu, Sheilagank: Terima Kasih Sudah Mampir di Medan
• Jumat Berkah, Bakti Musik Salurkan 200 Paket Sembako Kepada Warga Kurang Mampu

Sebagai apresiasi kepada penggemar, Sheila On 7 pun menambah lagunya untuk penggemar. Sheila kemudian mulai menyanyikan lagu Kisah Klasik, Saat Aku Lanjut Usia dan lagu penutupannya adalah lagu berjudul Tunggu Aku Di Jakarta.

Duta juga mengenang penampilan perdananya di Medan. Dia menyebutkan, jika penampilan perdana mereka dilakukan di Universitas Sumatera Utara (USU).

Baca Juga:

• Tiket Konser Sheila On 7 di Medan Ditambah, Mulai Dijual 9 September 2024
• Menparekraf Jajaki Kolaborasi Gelar Konser Musik Skala Dunia dengan Pemerintah Singapura

“Tahunnya saya lupa, tapi penampilan pertama itu di USU. Karena Kota Medan yang paling kencang, gimana kalau kita tambah lagu buat mereka,” kata Duta diikuti dengan riuh tepuk tangan 22.000 penonton.

Sheila On 7 mulai bernyanyi pukul 20:00 WIB. Sheila On 7 tampil selama 2 jam penuh. Selama itu, Sheila on 7 menyanyikan 22 lagu. (BS07)

20 Ribu Penggemar Sheila On 7 Lepas Rindu, Sheilagank: Terima Kasih Sudah Mampir di Medan

Jumat Berkah, Bakti Musik Salurkan 200 Paket Sembako Kepada Warga Kurang Mampu

Tiket Konser Sheila On 7 di Medan Ditambah, Mulai Dijual 9 September 2024

Menparekraf Jajaki Kolaborasi Gelar Konser Musik Skala Dunia dengan Pemerintah Singapura

Konser IM3 Collabonation Tour Talent Hunt di Pardede Hall Medan, Anak Muda Berbondong-bondong Saksikan Skill Bermusik

Konser IM3 Collabonation Tour Bandar Lampung Sukses, Dimeriahkan Yura Yunita, Sal Priadi dan Jogja Hip Hop Foundation