Kamis, 17 April 2025

Ikuti Rakornas di Istana Negara, Pj Gubernur Komit Terus Jadikan Pengendalian Inflasi Atensi Penting Pemprov Sumut

Sabtu, 15 Juni 2024 12:00 WIB
Ikuti Rakornas di Istana Negara, Pj Gubernur Komit Terus Jadikan Pengendalian Inflasi Atensi Penting Pemprov Sumut
beritasumut.com/BS03
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

beritasumut.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/06/2024).

Hassanudin menyampaikan komitmennya untuk terus menjadikan pengendalian inflasi sebagai atensi penting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Hal ini, kata Hassanudin, sejalan dengan dorongan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat Rakornas yang mendorong integrasi Pemerintah Pusat dan daerah, dalam mengendalikan inflasi saat menghadapi tantangan iklim.

“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kami komit untuk menjadikan pengendalian inflasi ini sebagai atensi, hari-hari terus kami pantau, setiap Minggu kami adakan rapat koordinasi untuk ini,” kata Hassanudin, usai ikuti rapat.

Adapun beberapa program atau strategi untuk pengendalian inflasi di antaranya, monitoring harga bahan pokok oleh Satgas Pangan, melaksanakan operasi pasar, pencanangan gerakan tanam komoditas pangan, hingga memanfaatkan Belanja Tidak Terduga untuk subsidi ongkos angkut bahan pangan.

“Kita juga terus memperkuat koordinasi dan sinergi TPID Provinsi dengan TPID Kabupaten/Kota,” kata Hassanudin.

Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta agar perencanaan dalam menghadapi gelombang panas tinggi harus dikalkulasi dan diantisipasi dari sekarang. Menurutnya perubahan iklim ke depan menjadi perhatian dunia.

Untuk itu, Presiden meminta agar perencanaan dalam menghadapi gelombang panas tinggi harus dikalkulasi dan diantisipasi dari sekarang. Hal ini guna menghindari kekeringan yang akan berpengaruh terhadap produksi pangan nasional.

Diperkirakannnya, ada 50 juta petani yang akan kekurangan air. Jika tidak ada air dan akan terjadi kekurangan pangan.

“Artinya apa, jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi,” ujar Presiden.

[br] Selain itu, Presiden juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan sistem pertanian menjadi lebih modern, dengan menggunakan sistem smart agriculture, terutama untuk produk pangan unggulan. Menurutnya, investasi juga diperlukan untuk membangun industri pengolahan, sehingga nilai tambah produksi pertanian meningkat.

“Undang investasi untuk membangun industri pengolahan, untuk membangun pabrik pengolahannya, sehingga nilai tambah dari setiap produksi yang ada di pertanian, perkebunan kita menjadi berlipat. Bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi,” katanya.

Meski begitu Gubernur Bank Indoensia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, laju inflasi Indonesia masih terjaga di kisaran target yang ditetapkan. Bahkan, Ia menyebut inflasi Indonesia termasuk yang terendah di dunia yakni 1,5 sampai 3,5%. Tercatat tingkat inflasi secara tahunan kian menyusut, di mana pada Mei lalu sebesar 2,84%.

"Tren inflasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir menurun dan terkendali rendah. Bahkan termasuk yang terendah di dunia pada saat ini," kata Perry.(BS03)

Editor
: Herman
Tags
beritaTerkait
Pemprov Sumut Imbau Setiap Daerah Optimalkan Kerja Sama untuk Jaga Inflasi
TPID Kota Sibolga Gelar Sidak Pasar Jelang Natal dan Tahun Baru
Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Mekanisme Pengendalian Inflasi di Tanah Air
Rakor Pengendalian Inflasi dengan Presiden, Pj Gubernur Bersama TPID Terus Berupaya Jaga Kestabilan Inflasi Sumut
Panglima TNI Ikuti Rapat Virtual Bersama Presiden RI Bahas Pengendalian Inflasi dan Kebijakan Upah Minimum Tahun 2025
Pj Gubernur Sumut Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2024 Bersama Mendagri di Jakarta
komentar
beritaTerbaru
hit tracker