Kamis, 27 Maret 2025

Menko Airlangga: Insentif Pemerintah Dukung Pasar Modal Bertahan di Tengah Pandemi

Sabtu, 02 Januari 2021 20:00 WIB
Menko Airlangga: Insentif Pemerintah Dukung Pasar Modal Bertahan di Tengah Pandemi
BERITASUMUT.COM/IST
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

Beritasumut.com-Tekanan pandemi Covid-19 juga dirasakan di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi mulai melambat di triwulan I 2020 dan masuk ke zona negatif di triwulan selanjutnya. Seluruh komponen pengeluaran dan mayoritas sektor lapangan usaha terdampak. Pelemahan di sektor riil juga terlihat pada aktivitas manufaktur yang terkontraksi signifikan di April 2020 lalu.

Untuk mengatasinya, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan strategi untuk yang bersinergi menguatkan sektor kesehatan dan ekonomi. Misalkan melalui UU No. 2 Tahun 2020 sebagai langkah akselerasi penanganan pandemi dan penguatan stabilitas sistem keuangan. Dari sisi kesehatan, pengadaan vaksin dan penerapan protokol kesehatan 3M menjadi prioritas. Sementara itu, anggaran sebesar Rp695,2 triliun juga disediakan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Dengan Program PEN dan adaptasi kebiasaan baru, aktivitas ekonomi mulai meningkat. Kinerja pasar uang dan saham juga telah membaik, serta capital flow sudah mulai positif,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Ir Airlangga Hartarto MBA MMT IPU, dilansir dari Ekon.go.id, Sabtu (02/01/2021).

Baca Juga:

Kemudian, pemerintah juga mengesahkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dan saat ini sedang membahas peraturan pelaksanaannya dalam bentuk PP dan Perpres. Salah satunya adalah PP No. 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi (LPI), yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2020. Pembentukan LPI bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan. LPI ini diberi nama “Indonesia Investment Authority (INA)”.

Tak lupa, stimulus ekonomi juga diarahkan pada sektor pasar modal, antara lain melalui penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan bagi Wajib Pajak Go Public dan pajak dividen. Insentif ini akan mendorong pelaku usaha untuk bergabung dan mencatatkan diri di BEI. Selain itu, stimulus untuk sektor pasar modal juga diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) yang bertujuan untuk memberikan relaksasi bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 dan meredam volatilitas serta menjaga stabilisasi pasar modal.

Baca Juga:

“Khusus untuk menjawab tantangan digitalisasi di sektor pasar modal, pemberian kuasa elektronik telah diberlakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Calon investor juga diberikan kemudahan untuk membuka rekening saham secara online. Di satu sisi, sentimen positif juga terus dijaga melalui peningkatan komunikasi dan koordinasi yang berkualitas,” ungkap Menko Airlangga.

Menyoal perkembangan Initial Public Offering (IPO) di 2020. Meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, tapi masih lebih baik daripada negara lain di ASEAN. Menurut data OJK, tercatat sebanyak 53 emiten baru yang mendapat pernyataan efektif dari OJK, dan 51 telah tercatat di bursa, sehingga ini menjadi penambahan terbanyak di ASEAN.

“Jumlah investor retail juga naik di tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa mereka percaya (kepada pasar modal Indonesia), dan ini dasar yang bagus untuk pengembangan pasar ke depan,” ujar Menko Airlangga.

Trend masuknya aliran modal asing turut berkontribusi pada penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, seiring meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik. Setelah sempat mengalami net outflow cukup besar pada Maret 2020 yang mencapai US$7,9 miliar, sejak Mei 2020, aliran modal terus mengalami net inflow yakni berhasil mencapai US$1,2 miliar (Oktober 2020) dan US$1,3 miliar (November 2020).

Menko Airlangga pun menyampaikan apresiasinya atas pembentukan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI). “Semoga keberadaan ALUDI dapat membantu pengembangan Industri Layanan Urun Dana (atau Crowdfunding) di Indonesia sesuai dengan misinya, termasuk untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya. (BS09)

Tags
beritaTerkait
Gubenur Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata Sumut 6,08% Tahun 2029
Dampingi Presiden Resmikan KITB, Menko AHY: Untuk Infrastruktur yang Memadai dan Membangun Konektivitas
Panggil Menko Airlangga, Presiden Prabowo Bahas Perkembangan Ekonomi Nasional
Hashim Pede Tahun Depan Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 8%
Presiden Prabowo Siapkan Kebijakan Strategis untuk Dorong Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
komentar
beritaTerbaru
hit tracker