Senin, 16 Juni 2025

HIPMI Nilai UU Cipta Kerja Keluarkan Indonesia dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Jumat, 23 Oktober 2020 23:00 WIB
HIPMI Nilai UU Cipta Kerja Keluarkan Indonesia dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah
BERITASUMUT.COM/IST
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

Beritasumut.com-Kesimpangsiuran mengenai Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, khususnya klaster Ketenagakerjaan telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat akhir-akhir ini. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memberikan masukan maupun pandangan terhadap substansi UU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Mardani H Maming mengatakan UU Cipta Kerja merupakan komitmen dan kebijakan pemerintah untuk membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau Middle Income Trap. Setiap tahunnya, terdapat sekitar 3 juta anak muda yang membutuhkan pekerjaan.

"Dalam UU Cipta Kerja memberikan dukungan untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dalam hal kemudahan perizinan, perlindungan UMKM, kemudahan mendapatkan fasilitas pembiayaan, kemampuan menyerap tenaga kerja, memberikan proteksi terhadap persaingan dengan usaha besar, dan jaminan kredit," ujar Maming melalui siaran pers, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga:

Adanya pandemi Covid-19 saat ini, sambung Maming, menimbulkan gangguan ekonomi yang signifikan baik di dunia dan di Indonesia. Selain berdampak pada kesehatan, dampak berat lainnya terhadap lapangan kerja dan penghidupan, terutama bagi kelompok masyarakat yang paling rentan termasuk para pelaku usaha juga terkena imbasnya.

"Yang terpenting dalam kondisi ekonomi yang sedang tak menentu ini adalah bagaimana bisnis para pengusaha tetap bertahan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak dilakukan. Bagaimanapun, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan melindungi dunia usaha sangatlah penting untuk saat ini. Terutama teman-teman di HIPMI yang sektor usahanya beragam dan tersebar di seluruh negeri," ucapnya.

Baca Juga:

Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu menambahkan, Indonesia sedang menuju puncak bonus demografi pada 2035. Di tahun tersebut, 70 persen penduduk Indonesia merupakan pemuda usia produktif yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian bangsa. "Negara kita merupakan salah satu pasar terbesar dunia dengan 250 juta penduduk di dalamnya. Jangan sampai kita memiliki label negara 'konsumtif' saja karena penduduknya enggan menjadi produktif," ungkapnya.

Maming berharap, dengan adanya webinar bersama pemerintah ini mampu memberikan dampak yang signifikan pada masa yang sedang dihadapi bersama. Sebagai bangsa yang besar, harus menguatkan soliditas dan kemampuan saling bekerjasama demi kepentingan nasional. "Mari kita jaga dan tingkatkan produktivitas serta optimisme untuk membawa Indonesia lebih maju, adil, dan makmur," tutupnya. (Rel)

Tags
beritaTerkait
Pelantikan HIPMI, Pj Bupati Langkat Beri Pesan Khusus Kepada Pengurus
Pj Bupati Langkat Ajak HIPMI Kolaborasi Bangun Ruang Terbuka Hijau di 10 Kecamatan Kabupaten Langkat
 Walikota Medan Berharap Ikatan Kekeluargaan HIPMI Sumut Tetap Terjaga
Muscab HIPMI Medan, Medan: Bobby Nasution: Butuh Kualitas  SDM dan Kolaborasi Wujudkan Indonesia Emas
Lima Organisasi Profesi di Sumut Siap Ikut Aksi Penolakan RUU Kesehatan
Waka Polrestabes Medan Hadiri Safari Ramadan HIPMI Sumut
komentar
beritaTerbaru
hit tracker