Turut mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi Kemenparekraf, Irjen Pol Krisnandi; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Haryanto; dan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf juga mendorong agar para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif dapat mengembangkan subsektor game dan aplikasi di Kota Banda Aceh. Menparekraf menilai bahwa kedua subsektor ini sangat potensial untuk dikembangkan dan menjadi subsektor yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tengah pandemi dan tantangan ekonomi.
Oleh karena itu, Menparekraf berharap melalui program yang dijalankan oleh Kemenparekraf yaitu Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia itu dapat ditingkatkan inovasi, kreativitas, dan kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah dan komunitas.
Menparekraf berpesan dalam membangun usaha diperlukan landasan utama yaitu 3K, yakni kecerdasan, keuletan dan kegigihan, serta kejujuran.“Harapan kita bahwa pandemi ini justru menjadi pemicu dari ekonomi kreatif menjadi lokomotif agar bangsa ini semakin besar dan Aceh mampu melahirkan pengusaha-pengusaha kelas dunia,†pungkasnya. (BS09)