Beritasumut.com-Setiap penambahan 10 persen pelanggan seluler di tanah air, meningkatkan secara positif GDP (gross domestic product atau produk domestik bruto) Indonesia sebesar 0,4 persen. Demikian hasil riset yang dilakukan Indosat Ooredoo bersama dengan Penelitian dan Pelatihan Ekonomika & Bisnis (P2EB), Fakultas Ekonomika & Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Mengambil tema 'Dampak Mobile Internet terhadap Pengembangan Ekonomi dan Sosial di Indonesia', riset ini dilakukan dalam rangka 50
Tahun Indosat Ooredoo menghadirkan layanan telekomunikasi kepada masyarakat Indonesia.
Hasil riset ini menunjukkan bahwa mobile internet berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.Fenomena menarik ini diduga terjadi karena faktor-faktor yang mendukung pengembangan mobile internet seperti infrastruktur, kebijakan pemerintah, regulasi, dan iklim bisnis di Indonesia adalah setara dengan di Thailand dan di India, dan berada di bawah Malaysia. Akibatnya, dampak mobile internet terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih rendah daripada di Malaysia.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia yang berusia tepat 50 Tahun saat ini, Indosat Ooredoo menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat digital Indonesia (Indonesia Digital Nation)," ujar ujar Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo dalam siaran persnya, Kamis (09/11/2017).
"Riset ini bertujuan untuk meningkatkan peran mobile internet dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat baik sosial maupun ekonomi, sekaligus untuk mengetahui dampak negatif yang harus ditangani bersama, sehingga masyarakat akan lebih fokus dalam memaksimalkan manfaat digital bagi kehidupan mereka. Hasil riset ini nantinya juga akan kami sampaikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah,” sambung Deva lagi.
Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomika & Bisnis P2EB FEB UGM Prof Bambang Riyanto LS MBA PhD menyatakan, “Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta menggunakan data jumlah pelanggan jasa telepon seluler (mobile subscription) sebagai indikator variabel perilaku penggunaan mobile internet. Dalam riset ini, secara garis besar fenomena mobile internet dapat dikelompokkan ke dalam tiga dimensi, teknologi dan lingkungan sosial, perilaku dalam menggunakan mobile internet, dan dampak sosial dan ekonomi dari mobile internet.”
Temuan lain dari riset ini menyebutkan bahwa mobile internet telah merupakan kebutuhan dan telah membentuk mindset dan gaya hidup masyarakat. Namun demikian, masyarakat dinilai telah mengalami overdosis dalam penggunaan mobile internet dimana dijumpai fenomena bahwa mobile internet telah mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat.
Di sisi lain juga ada kekuatiran utama tentang overdosis ini disasarkan pada anak-anak (generasi Z) adiksi, kemampuan berkomunikasi yang menurun, social skills yang menurun bila dibandingkan dengan generasi X maupun generasi Y.Hasil riset juga menunjukkan mobile internet telah memperluas kesempatan untuk mendapatkan tambahan pendapatan.
“Kami berharap hasil riset ini akan memberikan pemahaman mengenai perilaku penggunaan mobile internet, dimana dampak mobile internet diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk untuk meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif mobile internet,” pungkas Deva menambahkan. (BS02)
Tag:
Olahraga
Tekno
Pendidikan
Tekno
Peristiwa
Pendidikan