Peristiwa

Wasit Catur PON XXI 2024 Nyaris Tewas Dikeroyok, Tiga dari Tujuh Pelaku Ditangkap



Wasit Catur PON XXI 2024 Nyaris Tewas Dikeroyok, Tiga dari Tujuh Pelaku Ditangkap
beritasumut.com/BS06

beritasumut.com - Wasit Catur Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, Mulus Janha Sitorus (38) warga Jalan Pasar VII, Medan Selayang, Kota Medan, nyaris tewas dianiaya/dikeroyok oleh 7 orang tidak dikenal.

Tiga dari 7 pelaku penganiaya itu berhasil diamankan warga setempat yang simpatik kepada korban Mulus Sitorus dan pelaku diserahkan ke Polsek Medan Tembung. "Berkat warga, 3 orang pelaku yang melakukan pemukulan secara beringas berhasil ditangkap menjadi beringus," ucap Mulus Sitorus kepada wartawan, Senin (30/9/2024).

Dijelaskannya bahwa sekitar pukul 15.20 WIab, berjumlah 7 orang mendatangi rumahnya di Jalan Tempuling, Gang Dahlia No7, Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung yang mengaku dari kantor lurah Amplas untuk membahas mengenai surat-surat. Kemudian ia (korban) merasa curiga atas kedatangan mereka (pelaku) yang terkesan memaksakan dirinya untuk membuka pagar rumah. Korban pun semakin curiga dengan gerak-gerik OTK, sehingga meminta waktu untuk menuggu kurang lebih 5 menit dalam mencari kunci pagar. Setelah itu, korban keluar dari dalam rumah dan membuat alasan kunci tidak nampak.

"Karena saya mengatakan bahwa kunci pagar tidak nampak, 4 orang (pelaku) melompat ke rumah orang tua saya dan 3 orang menuggu di dalam mobil tepat didepan rumah. Dengan membabi buta mereka memukuli saya, menendang mengunakan lutut serta menindih badan saya lalu menyeret dan memiting leher saya serta menyuruh saya ikut kedalam mobil. Kemudian mereka merusak rantai dan gembok pagar rumah orangtua saya dengan mengunakan batu dan martil," ucap Mulus Janha Sitorus dengan menahan sakit dibagian dadanya.

"Mereka (pelaku) memiting saya masuk ke dalam mobilnya, tiba didalam mobil para pelaku terus memukuli saya. Karena saya tidak bisa melawan, saya berteriak minta tolong kepada warga. Mendengar teriakan saya, puluhan warga datang dan langsung menolong saya serta menahan 3 orang pelaku yang mengaku dari pihak BNN Pusat berpangkat Kombes. Ketika warga menanyakan surat tugasnya, mereka tidak bisa menunjukkan. Dan di situ juga timbul kecurigaan warga bahwa pelaku mengaku-ngaku orang BNN sehingga menyerahkan ketiga pelaku dan satu unit mobil merk Wuling ke Polsek Medan Tembung," sambungnya.

Lanjut dijelaskan Mulus Janha Sitorus bahwa dirinya mengaku sangat kecewa atas pelayanan pihak Polsek Medan Tembung yang diduga menolak laporannya dan terkesan memaksakan dirinya untuk berdamai dengan para pelaku.

"Laporan saya ditolak pihak Polsek Medan Tembung dan terkesan memaksakan saya agar berdamai sama para pelaku dengan mengatakan karena menyangkut masalah keluarga," bebernya.

"Saya ini korban pengeroyokan/penganiayaan oleh OTK dengan berencana untuk menghilangkan nyawa saya, ini tidak hubungannya dengan masalah keluarga mereka (pelaku) tidak saya kenal. Kok bisa-bisanya pihak Polsek Medan Tembung mengatakan ini masalah keluarga, ada apa ini dengan Polsek Medan Tembung," imbuhnya.


Tag: