beritasumut.com - Ratusan warga yang telah lama tinggal di kawasan padat penduduk tepatnya di Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu 2, Kecamatan Medan Area menolak pembangunan pelebaran drainase atau parit selebar 3 meter. Sebab pelebaran parit itu akan berdampak kepada lingkungan sekitarnya.
"Yang mana akan terjadi penyempitan jalan dan membuat mati usaha UMKM di seputaran Jalan Sampali ini," ucap perwakilan warga Jalan Sampali Gonawan di hadapan Anggota DPRD Medan Komisi 4 di Kantor Lurah Pandau Hulu 2, Selasa (05/09/2023).
Penyebab terjadi penolakan itu adanya sosialisasi yang dilakukan Pemko Medan di Kelurahan Pandau Hulu 2, pada tanggal 14 Juli 2023 yang lalu, tentang rencana pelebaran parit aliran air sepanjang Jalan Sampali. Disebutkan bahwa beberapa wilayah Kota Medan yang kerap mengalami banjir disaat musim penghujan tiba, terutama di seputaran Jalan Asia sekitarnya.
Pemko Medan berencana akan menambah lebar parit disepanjang Jalan Sampali kurang lebih 2 kilometer untuk mengalirkan genangan banjir melalui parit dipinggiran Jalan Sampali. Rencana Pemko tersebut ditentang oleh warga karena dianggap tidak masuk diakal.
"Warga menolak rencana pelebaran parit tersebut agar tidak direalisasikan. Pasalnya, pelebaran parit tersebut akan mengurangi lebar ruas jalan Sampali sekitar 2,5 m dan menjadi satu jalur yang bisa menjadi rawan lakalantas di Jalan Sampali," paparnya.
Anggota DPRD Medan Dedy mengungkapkan, anggota dewan pernah bertanya kepada konsultan yang menyebutkan daerah Jalan Sampali ini bukan kawasan rawan banjir. "Malahan yang sering banjir itu di Jalan Asia. Jadi pelebaran parit jangan sampai bermasalah. Seharusnya mengutamakan kepentingan masyarakat kawasan padat penduduk di Jalan Sampali Medan ini," ujarnya.
Hal sama juga dikatakan Anggota DPRD Medan Komisi 4 David Roni Ganda Sinaga. Ia meminta, jangan ada masyarakat yang dirugikan. Katanya sudah dianggarkan mengenai pelebaran parit dan tidak ada dibatalkan.
"Yang saya ketahui tidak ada proyek pembangunan yang tidak bisa dibatalkan. Seharusnya warga menolak harus dirangkul dan musyawarah, jangan menghindar. Dan di Jalan Sampali ini juga tidak rawan banjir Pemko Medan harus bijaksana untuk pembangunan pelebaran parit," tuturnya.
Sementara itu Anggota DPRD Medan Erwin Sugesti, menyebutkan, dirinya hampir 6 tahun sekolah di Jalan Sampali. "Jalur Jalan Sampali ini saya pulang sekolah. Jadi ini adanya jalur anak sekolah pulang pergi yang kecil saja menimbulkan kemacetan. Apalagi jalan semakin kecil dan sesak. Harus dipertimbangkan lagi mengenai pelebaran parit di Jalan Sampali Medan," terangnya.
Di tempat yang sama Kabid Drainase Pemko Medan Gibson, menjelaskan, hal ini upaya Dinas PU mengatasi banjir yang terjadi di Kota Medan. "Drainase yang kita bangun tapi masih tetap banjir. Kalau tergenang sampai satu jam ini belum maksimal dan warga lainnya juga mengalami nasib sama mengenai banjir. Anggaran pelebaran parit ini telah disetujui. Sehingga perlunya dilakukan pelebaran parit untuk kepentingan masyarakat itu sendiri," ujarnya.
Terkait pelebaran drainase ini, lanjutnya, semua sudah dikaji dan kenapa lebarannya sampai tujuh meter. "Semua masyakarat yang terdampak juga akan dirangkul untuk menyelesaikan masalah yang terjadi," ujarnya.(BS06)