Kata Edi, berbanggalah yang menjadi pendonor darah. Sebab tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, mengingat sebelum mendonorkan darah harus diperiksa dulu kondisi kesehatannya.
“Bagi pendonor darah 100 kali, akan bisa bertemu presiden di Istana Negara, dan mendapatkan cincin emas. Dari Sumut, setiap tahunnya, paling banyak 10 orang. Kalau dari Jawa Timur, bisa sampai 300 orang,” terang Edi, seraya mengajak untuk mendonorkan darah.
Edi juga mengingatkan agar para pengurus dan insan PMI tidak terlibat politik praktis. Jika berniat berpolitik, bisa mengajukan surat izin cuti.
“Ini sudah dilakukan Pak Rahmat Shah saat menjadi tim sukses dalam Pilkada beberapa tahun lalu,” tukasnya di acara dengan tema “Menolong Sepenuh Hati” itu.
Turut hadir, perwakilan Forkopimda Kota Pematang Siantar; Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Pematang Siantar drg Irma Suryani; Plt Kadis Pendidikan Rudolf Barmen Manurung MPd; Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dr Aulia Sukri Sambas MKM; PMI Simalungun, Labuhanbatu, Asahan, dan Toba; pimpinan RS, ormas, relawan, pimpinan BPJS Kesehatan Pematang Siantar, Lions Club, BSS Foundation, pelajar, mahasiswa, dan lainnya.(BS13)