beritasumut.com - Tuan Guru Sahabat (TGS) Ganjar Sumatera Utara (Sumut) ikut berpartisipasi mendukung pemerintah menekan angka stunting di Indonesia.
Salah satunya menggelar edukasi bahaya dan pencegahan stunting dalam pandangan Islam kepada Majelsi Taklim dan Perwiritan As Syafaah di Dusun IV, Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (21/06/2023).
Untuk diketahui, tahun ini pemerintah menargetkan angka stunting atau gizi buruk pada anak turun menjadi 17 persen.
Karena itu, Zulpi menyatakan pihaknya menggencarkan edukasi tentang bahaya dan pencegahan stunting dalam pandangan Islam di Kabupaten Asahan. Menurut dia, TGS Ganjar juga mendengar aspirasi masyarakat yang ingin mengetahui dan memahami persoalan tersebut.
"Kami melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan stunting yang berbasis agama. Kami melaksanakan edukasi ini juga berdasarkan permintaan masyarakat di sini," ucap Koordinator Wilayah (Korwil) TGS Ganjar Zulpi Andika di sela-sela kegiatan.
Zulpi menuturkan pihaknya melaksanakan penyuluhan ini untuk mendukung program pemerintah di Kabupaten Asahan. Sebab, pemerintah terus menggalakkan program pencegahan stunting dan penanganannya.
"Yang ditekankan dalam edukasi ini adalah bahaya stunting, khususnya di Sumut. Nah, Pencegahan stunting berbasis agama Islam ini sangat penting karena menjadi salah satu cara mencetak generasi muda ke depannya," katanya.
Menurut Zulpi, pencegahan stunting pada anak dalam pandangan Islam dimulai sejak dari kandungan. "Di saat anak masih dalam kandungan. Di dalam Alquran, sudah ditekankan bagaimana cara merawat anak selagi di kandungan, dilahirkan, hingga dewasa," katanya.
Zulpi mengatakan, dalam pandangan Islam, pencegahan stunting pada anak disinggung. Misalnya, kewajiban menyusui anak hingga dua tahun.
Selain itu, orang tua wajib memberikan nafkah kepada anaknya sejak di dalam kandungan agar kebutuhan gizinya terpenuhi hingga dewasa. Tujuannya, tidak terjadi kasus kurang gizi atau stunting pada anak.