Beritasumut.com-Menanggapi keluhan warga yang atap rumahnya rusak akibat dampak hempasan angin pesawat baik yang lepas landas maupun terbang di Bandara Kuala Namu, Komisi A DPRD Deli Serdang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan aparat Desa Sidourip, Kecamatan Beringin dan masyarakat setempat, perwakilan PT AP II Cabang Bandara Kuala Namu, Air Nav, Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan, Kepala Dinas Perhubungan Deli Serdang Jannes Manurung, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Beringin Iskandar Sayuti Siregar di ruang rapat Komisi A DPRD Deli Serdang, Lubuk Pakam, Rabu (08/11/2017).
Dalam RDP ini, Kepala Desa Sidourip Kecamatan Beringin H Sugiono menjelaskan bahwa desanya berada di luar pagar Run Way V Bandara Kuala Namu yang merupakan naik turunnya pesawat. Dimana berdasarkan pengaduan dan laporan masyarakat telah terjadi hempasan angin pesawat yang mengakibatkan rumah warga rusak. "Kerusakan rumah warga sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu,bahkan ada satu rumah mengalami kerusakan 2 sampai 3 kali seng rumah terbang," kata Sugiono.
Menurut Sugiono, sejak dulu desanya tidak pernah mengalami bencana puting beliung. "Kami berharap solusi kedepan bagaimana baiknya sehingga hal seperti ini tidak terus terjadi. Untuk Dusun I B rumah warga yang terkena dampak angin pesawat ada 7 sampai 8 rumah. Sudah pernah dimediasikan dengan PT AP II," terangnya.
Lanjut Sugiono, PT AP II sudah turun membenahi seng-seng rumah warga yang rusak akibat hempasan pesawat namun belum ada yang terselesaikan. "Warga selalu was-was kapan rumahnya rusak karena hempasan angin pesawat bahkan pernah kabel tegangan tinggi PLN saling bergesekan sehingga listrik padam. Sejak 2016 ada 17 rumah kena dampak hempan angin pesawat bahkan ada satu rumah ditimpa pohon kelapa sawit di Dusun I B. Di Tahun 2016 ada 6 rumah tidak ditanggungjawapi sementara Tahun 2017 ada 2 rumah belum ditanggungjawapi," papar Sugiono.
Menanggapi hal ini, Manajer Saftey and Risk PT AP II Cabang Bandara Kuala Namu Tukiman mengatakan kepindahan dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu sudah melibatkan tenaga ahli yang profesional. "Sudah dikaji dampak pesawat yang mendarat dan lepas landas. Tahun 2016 terjadi insiden di luar pagar bandara. Kami berharap mencari solusi bersama pihak terkait sehingga hal ini tidak terjadi lagi. Tahun 2017 ada dua rumah belum diselesaikan," pungkasnya. (BS05)
Tag:
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa
Pendidikan
Peristiwa
Peristiwa