beritasumut.com - Pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Medan terus mempererat persatuan dan kesatuan di kota Medan dengan menjalin silaturahmi dengan semua elemen masyarakat, salah satunya dengan para tokoh agama Khonghucu. Ini dilakukannya tak lain agar mendapatkan dukungan semua pihak dalam mempererat persaudaraan antar umat beragama.
Terlebih, dalam waktu dekat kota Medan juga akan mengikuti proses pesta demokrasi yakni pemilihan kepala daerah. Untuk itu, Ketua WALUBI Medan Arman Chandra berpesan kepada para tokoh agama Buddha dan Konghucu agar menyampaikan pesan kepada umatnya dapat menggunakan hak pilih dengan baik.
“Saya mengerti dalam menghitung hari sebentar lagi kita melaksanakan pilkada. Mohon tokoh umat Buddha dan Konghucu sampaikan kepada seluruh umat yang sudah memiliki hak pilih untuk digerakkan ke TPS. Supaya mengikuti pencoblosan menggunakan haknya, karena pencapaian 100 persen pemilih kota Medan ini berkontribusi menggunakan haknya, maka itu bagian dari kesuksesan penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.
“Maka pastikan nanti pada saat momen-momen beribadah disampaikan untuk dapat digerakkan semua tanggal 27 November,” ujar Arman Chandra saat bersilahturahmi ke Kantor Sekretariat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Medan di Klenteng Sun Kong Jl Rencong Medan, hari Rabu (21/08/2024) siang.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Medan ini bercerita betapa nyamannya Ia menetap di kota Medan. Dimana, suasana Kamtibmas mulai kondusif dan jarak tempuh dalam kota yang relatif dekat, membuat dirinya merasa betah. Itu sangat berbeda apa yang dialaminya jika bekerja di ibukota negara. Kualitas waktu menjadi sangat minim.
Di Kota Medan, tambah Arman, sangat berimbang antara jam bekerja dan waktu kumpul bersama keluarga. Imbasnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota Medan sangat baik. Namun demikian, Tenaga Ahli Wapres ini tetap berpesan agar kualitas waktu bersama yang baik itu terus dijaga antar sesama umat beragama.
"Namun dalam situasi waktu yang sudah terbagi lumayan proporsional antara kerja dan keluarga, masih ada beberapa permasalahan. Salah satunya masih ada peredaran narkoba, judi online, geng motor dan internalnya masih ada kekerasan dalam rumah tangga. Dan ini mohon di umat Buddha dan Konghucu, kalau bisa kita bersama-sama dinolkan masalah-masalah itu,” ujar Tenaga Ahli Lemhannas ini.