Secara umum, pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa jalur bongkar yang baru dan timbangan bongkar, layak dan baik untuk dioperasikan, serta akan terus dievaluasi guna penyempurnaan. Beberapa kekurangan minor yang masih ada akan terus diperbaiki. Adapun rincian panjang jalur bongkaran baru yang dibangun oleh PT Musim Mas terdiri dari tiga jalur, yaitu jalur 1 dengan panjang 122,37 Meter, Jalur 2 dengan panjang 123,07 meter dan Jalur 3 dengan panjang 247, 85 meter.
"Dengan adanya jalur bongkar yang baru ini, maka akan berpengaruh kepada peningkatan kapasitas bongkar," ucap Manajer Humas PT KAI Divre 1 Sumut, Joni Martinus, Selasa (07/02/2017).
Jadi, lanjutnya, kalau di jalur lama kapasitas bongkarnya 15 gerbong ketel (GK) per kegiatan bongkar. "Maka dengan dioperasikannya jalur bongkaran baru ini kapasitas bongkar naik menjadi 21 gerbong ketel (GK) per kegiatan bongkar. Untuk saat ini didukung oleh 6 pompa sedot," tutur Joni.
Dia mengatakan, pembangunan jalur bongkar baru yang terletak di areal PT Musim Mas ini merupakan langkah maju dan wujud keseriusan bagi kedua pihak untuk sama–sama meningkatkan volume angkutan Crude Palm Oil (CPO).
"Saat ini PTKAI Divre I Sumatera Utara dan PT Musim Mas terus melakukan koordinasi berkomitmen bersinergi untuk sama–sama menghidupkan kembali angkutan komoditas CPO dari Aek Pala ke Belawan yang sempat terhenti sejak tahun 2015," papar Joni.
Senada dengannya, Vice President PTKA Divre I Sumut, Mateta Rijaluhaq mengatakan, saat ini rata–rata komoditas CPO PT Musim Mas yang diangkut melalui Kereta Api berkisar 7 gerbong setiap hari atau setara dengan 210 ton per hari yang diangkut dari stasiun Henglo, stasiun Puluraja, dan stasiun Dolok Merangir ke Belawan.
Mateta berharap, dengan dibangunnya jalur bongkar baru ini proses bongkar CPO dari gerbong ketel semakin cepat, efektif dan efisien, sehingga akan berdampak makin lancarnya distribusi pengiriman barang serta arus logistik yang tentu saja akan mengurangi beban jalan raya, bebas dari kemacetan dan rendah polusi.
Dengan memiliki pelayanan 39 stasiun, lanjut Mateta, ditopang jalur lintas operasi sepanjang 468,9 KM yang membentang dari Stasiun Medan - Binjai – Belawan – Tebing tinggi – Siantar – Kisaran – Tanjung Balai – dan Rantau Prapat sangat memungkinkan moda angkutan kereta Api menjadi Utama pilihan untuk mengangkut potensi hasil perkebunan di wilayah Sumatera Utara. Pelayanan berguna untuk memperkuat armada dan mendukung operasional angkutan kereta api barang, termasuk komoditas CPO PT Musim Mas.
"Dalam waktu dekat PTKA Divre I SU akan menerima pergeseran lokomotif seri CC 201 dari Sumatera Selatan sebanyak 7 Lokomotif, tentunya ini akan menjadi support dan membawa angin segar bagi perkembangan angkutan kereta api di Divre I Sumut, sehingga lebih jauh akan menunjang kemajuan perekonomian di wilayah Sumatera Utara dengan adanya mobilisasi barang yang semakin lancar," pungkasnya. (Rel)
Tag:
Politik & Pemerintahan
Peristiwa
Kesehatan
Peristiwa
Peristiwa
Ekonomi