Beritasumut.com - Muhammadiyah adalah salah satu organisasi berbasis agama pembaharu yang telah lama berkiprah, juga merupakan gerakan Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang bersumber pada Alquran dan Sunnah. Artinya Muhammadiyah harus selalu menyebarkan dakwah Islam ke berbagai lini, khususnya dalam rangka pembinaan masyarakat Kota Medan.
Demikian disampaikan Walikota Medan Dzulmi Eldin ketika menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke 12 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Medan Tahun 2016 di Asrama Haji Medan, Jumat (25/3/2016).
Musda dibuka oleh Ketua PW Muhammadiyah Sumut diwakili Ibrahim Sakti Batubara. Turut hadir Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Ibrahim Gultom dan Abdul Hakim Siagian, Anggota DPRD Kota Medan Ahmad Arief, Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Adri K, Ketua Aisyiyah Sumut Elinita dan Ketua Aisyiyah Kota Medan Indarsih.
Menurut Eldin, Muhammadiyah yang juga sebagai sebuah persyarikatan yang memiliki dinamisasi gerakan sangat besar, harus mampu memberikan perubahan mereka yang akan memimpin Muhammadiyah Kota Medan harus membawa mimpi dan mewujudkannya sebagai sebuah perubahan.
Selain itu Eldin menilai, musda yang dilaksanakan oleh PD Muhammadiyah Kota Medan ini sebagai bentuk dari terwujudnya organisasi yang mapan dan sehat adanya sirkulasi pergantian pemimpin, tentunya membawa peremajaan bagi organisasi dengan berbagai program baru yang akan memberikan pendobrakan terhadap organisasi itu sendiri maupun peran organisasi di tengah masyarakat.
"Saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan Musda Muhammadiyah Kota Medan. Kita semua berharap musda kali ini akan melahirkan pemimpin yang terbaik yang akan melanjutkan roda organisasi kedepannya," katanya.
Kemudian, Eldin berharap Pemko Medan juga mendapat dukungan penuh dari Muhammadiyah dalam upaya membangun Medan.
"Saya dan Pemko Medan sadari bahwa kami tidak dapat berjalan sendiri. Terlalu banyak hal yang harus dibenahi untuk menjadikan Medan ini menjadi kota yang layak bagi seluruh warga," ungkapnya.
Eldin menegaskan, pemerintah sesungguhnya harus juga dekat dengan ulama demi terciptanya pemerintahan yang religius. Dikatakannya, pemerintahan yang religius tentunya pemerintahan yang berjalan dengan keikhlasan dalam bekerja, jujur dalam pengelolaan anggaran, memiliki aparatur yang amanah serta berjalan dengan niat yang lurus yakni kesejahteraan rakyat secara merata.
Karena itu bilang Eldin, pemerintah selalu harus diskusi dengan berbagai elemen salah satunya adalah pemuka agama yang memiliki banyak pengetahuan mengenai berbagai hukum pemerintahan sesuai dengan ajaran Islam.
"Saya sendiri ingin membangun pemerintah yang religi pada masa kepemimpinan saya," paparnya.
Selanjutnya Eldin mengungkapkan, PD Muhammadiyah Kota Medan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat memberikan berbagai masukan. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemko Medan dan PD Muhammadiyah dapat terus bekerja sama, tidak hanya pada tingkat pengurus cabang namun juga ranting sehingga dapat bekerjasama dengan camat dan jajarannya untuk membangun kecamatan masing-masing.
Sementara itu Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Adri K mengatakan, Musda ke 12 ini dilaksanakan selama tiga hari, 25-27 Maret. Sebelum musda, telah digelar kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI Kota Medan, seminar tentang Bahaya Narkoba dan LGBT dan gerak jalan yang diikuti 2011 pelajar.
"Tema musda tahun ini yakni Gerakan Pencerahan Menuju Kota Medan Berkemajuan. Diharapkan musda ini dapat melahirkan PD Muhammadiyah Kota Medan dan Aisyiyah Kota Medan yang lebih baik, guna kemajuan organisasi pada masa mendatang," harap Adri. (BS-001)