Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat. "Semuanya terlibat langsung dalam evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Namun Tim SAR mengalami kesulitan untuk mencari korban karena tanah masih bergerak, material longsor gembur, tebal dan cukup luas. Hingga saat ini, alat berat juga belum dapat digunakan untuk mencari korban. Cuaca mendung berpotensi hujan juga dapat menyulitkan pencarian korban. Prinsip safety first dijadikan pedoman tim SAR gabungan dalam pencarian korban," bebernya, Kamis (22/02/2018).
Dijelaskan Sutopo, BPBD Kabupaten Brebes sedang mengajukan penetapan status tanggap darurat bencana longsor kepada Bupati Brebes. Rencana masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung dari Kamis (22/02/2018) hingga Rabu (07/03/2018). Status tanggap darurat diperlukan untuk kemudahan akses penanganan darurat longsor. "Pendataan masih dilakukan. Saat masa darurat seperti saat ini data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar," imbuhnya.
Untuk itu, sambung Sutopo, masyarakat dihimbau untuk tidak mendekati lokasi longsor karena berbahaya adanya longsor susulan. Apalagi jika terjadi hujan, material longsor yang labil akan mudah terjadi longsor susulan. "Lokasi longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan Salem merupakan daerah zona rawan sedang hingga tinggi longsor. Mahkota longsor dari perbukitan di hutan produksi Perhutani BKPB Salem Petak 26 PlRPH Babakan longsor kemudian menimbun sawah di bagian bawah. Saat longsor cuaca tidak hujan. Lahan pertanian sawah berada di bagian bawah agak jauh dari perbukitan mahkota longsor," pungkasnya. (Rel)
Tag:
Peristiwa
Kesehatan
Ekonomi
Pendidikan
Pendidikan
Peristiwa