beritasumut.com - Di hari pertama Tahun Baru China 2574 Kongzili atau Imlek, Minggu (22/01/2023) Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berkunjung dan bersilaturahmi ke sejumlah vihara.
Dalam kesempatan tersebut, dr Susanti yang didampingi Ketua Dekranasda Kota Pematang Siantar H Kusma Erizal Ginting SH, mengenakan busana etnis Tionghoa yang disebut Qipao.
Pertama, dr Susanti dan rombongan mengunjungi Vihara Avalokitesvara, di Jalan Pematang SK 1/77. Di vihara yang terkenal dengan Patung Dewi Kwan Im itu, Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Pematang Siantar Susanto melalui Sekretarisnya Chandra SE mengucapkan terima kasih atas kunjungan dr Susanti dan Forkopimda, serta tokoh Sumatera Utara (Sumut) Dr Parlindungan Purba.
Chandra berharap silaturahmi tetap terjaga di Kota Pematang Siantar. Sehingga Pematang Siantar bisa kembali menjadi kota paling toleran di Indonesia.
“Semoga tahun Kelinci Air ini membawa kedamaian dan ketenangan di Kota Pematang Siantar,†harapnya.
Pada kesempatan itu, sejumlah tokoh etnis Tionghoa menyerahkan kue khas etnis Tionghoa, yakni kue keranjang atau kue bakul kepada dr Susanti, Forkopimda, dan Ketua Dekranasda.
Menurut Chandra, perayaan Tahun Baru Imlek tidak lepas dari budaya kue keranjang atau kue bakul, sebagai bukti satu keluarga.
Kehadiran dr Susanti dan Forkopimda di vihara mengundang perhatian etnis Tionghoa yang hadir. Sejumlah warga tampak meminta berfoto kepada dr Susanti dan Erizal Ginting.
Selanjutnya, dr Susanti menyempatkan diri mengunjungi Patung Dewi Kwan Im yang berada di komplek Vihara Avalokitesvara. Patung tersebut berdiri sejak tahun 2005. Patung Dewi Kwan Im ini memiliki tinggi 22,8 meter dan berat sekitar 1.500 ton dan ditetapkan oleh MURI sebagai patung Dewi Kwan Im tertinggi di Asia Tenggara.
dr Susanti mengatakan, kegiatan di Tahun Baru Imlek tersebut merupakan silaturahmi kepada saudara-saudara etnis Tionghoa yang sedang merayakan Imlek.
“Juga memastikan situasi aman, nyaman, dan damai ketika saudara-saudara kita merayakan Imlek,†sebut dr Susanti.
dr Susanti berharap kerukunan umat beragama, etnis, suku, dan ras di Kota Pematang Siantar lebih baik lagi ke depan.
“Dan tentunya Kota Pematang Siantar adalah kota yang toleran,†tuturnya.
Dari Vihara Avalokitesvara, dr Susanti dan rombongan mengunjungi Vihara Samiddha Bhagya yang berada di Jalan Thamrin. Di tempat tersebut, dr Susanti dan rombongan disambut hangat oleh tokoh etnis Tionghoa.