Beritasumut.com-Hari Kebangkitan Nasional (HKN) adalah momen bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan kembali apa yang harus dilakukan dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini salah satu cara mengisi kemerdekaan adalah dengan berkontribusi dalam pembangunan. Karena itu, nilai semangat bangsa tidak boleh mengecil.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) saat membuka webinar HKN yang diadakan Ikatan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (20/05/2020).
“Nilai semangat bangsa ini tidak boleh mengecil, dia harus paling besar. Saya yakin cita-cita bangsa ini, Indonesia akan menjadi negara yang besar,†kata Gubsu.
Nilai semangat bangsa itu pula tercantum dalam konsensus dasar negara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya keempat dasar tersebut harus ditanamkan kepada seluruh anak bangsa.
Gubsu mengapresiasi webinar yang diadakan oleh IKA HMI UISU itu. Menurutnya di tengah pandemi ini, rasa kebangsaan perlu dikuatkan. “Inilah nilai murni bangsa Indonesia. Saya ucapkan terima kasih telah mengadakan acara ini, di bulan Ramadan terlebih lagi ini dalam musibah pandemi yang melanda Sumut,†kata Gubsu.
Sementara itu, Rektor UISU Yanhar Jamaluddin mengatakan makna kebangkitan nasional itu adalah bangkitnya rasa dan semangat. Kebangkitan itu pula berasal dari modal rohani dan fisik yang dimunculkan untuk mencapai sesuatu.“Yang akan dibangkitkan itu adalah rasa persatuan, kesatuan, nasionalisme yang harus diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari,†kata Yanhar.
Wakil Ketua KPK RI Lili Pintauli Siregar menambahkan, bangsa Indonesia akan menjadi besar jika setiap individu berperan dalam pembangunan. Misalnya dalam pemberantasan korupsi, Lili mengatakan peran setiap pihak menularkan anti korupsi. Sebab jika, korupsi tidak ada lagi, maka kesejahteraan untuk masyarakat akan terwujud.
“Inilah peran kita dalam menularkan sikap anti korupsi, untuk tidak menerima gratifikasi, penyuapan dan lain sebagainya. Semangat ini yang menjadi ujung tombak pembangunan di Sumatera Utara,†kata Lili.(BS03)