beritasumut.com - Stand Kecamatan Medan Timur pada arena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-56 Kota Medan di Stadion Mini USU mengusung konsep ramah lingkungan. Konsep ini diterapkan dengan penggunaan ecobrick atau bata ramah lingkungan yang terbuat dari plastik untuk dalam pembuatan stand tersebut.
Sama dengan kecamatan lain, stand Medan Tuntungan juga mengambil simbol kubah dan menara masjid. Bedanya, dinding maupun furniture di dalam stand menggunakan ecobrick atau bata ramah lingkungan yang terbuat dari plastik. Hal ini cukup menarik perhatian pengunjung.
Plt Camat Medan Tuntungan, Hendra Arjudanto, kemarin malam di arena MTQ ke-56 Kota Medan, mengatakan, konsep yang diterapkan memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini kita mengambil konsep ramah lingkungan dengan penggunaan ecobrick,†sebutnya.
Dia menerangkan, ecobrick ini terbuat dari kumpulan botol plastik bekas yang diisi oleh sampah platik hingga padat. Kemudian, botol-botol plastik ini disusun menjadi dinding stand maupun kursi dan meja.
“Konsep ramah lingkungan dengan penggunaan ecobrick ini mendukung kelestarian lingkungan. Ini juga wujud komitmen Kecamatan Medan Tuntungan untuk mendukung program prioritas Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution di bidang kebersihan,†ungkapnya.
Hendra mengatakan, stand Medan Tuntungan ini juga menampilkan berbagai produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari wilayahnya, yakni kuliner antara lain tape, lemang, manisan jahe, dan produk kerajinan tangan. “Untuk produk kerajinan tangan kita tonjolkan yang berbahan sampah plastik. Ada gaun, ada rompi, ada tas, yang semuanya berbahan sampah plastik,†sebutnya.