beritasumut.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) kembali melakukan pengecekan ke lokasi meninggalnya Bripka AS di Desa Simullop, Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir untuk mendalami penyelidikan sekaligus memeriksa saksi-saksi.
Pengecekan itu melibatkan tim dari Labfor, Inafis, kedokteran, bersama kepala Laboratorium Forensik dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut serta didampingi pengacara almarhum Bripka AS.
Tim Labfor melakukan olah TKP dengan cara menempatkan barang bukti sesuai sket, pengamatan, pengambilan barang bukti serta reka ulang kondisi awal sampai akhir terhadap korban hingga ditemukan meninggal dunia.
Selanjutnya, Tim kedokteran mengamati serta berdiskusi singkat dengan Labfor terkait hasil pengamatan.
"Iya, tim yang melakukan olah TKP dari labfor, Inafis, kedokteran, penyidik Reskrimum serta kita juga mengundang pengacara almarhum Bripka AS yang ditemukan bunuh diri," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (27/03/2023).
Hadi menjelaskan, pengecekan kembali TKP sebagai tindaklanjuti perintah Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, karena penanganan penyidikan dilimpahkan ke Ditreskrimum, sehingga penyidik perlu melihat kembali kondisi awal.
"Dari kegiatan yang dilakukan itu, penyidik Polda Sumut mendapat gambaran jelas terkait yang ditangani penyidik Polres Samosir," katanya.
Di samping itu, lanjut Hadi, tim Kedokteran Forensik akan menganalisa dengan hasil visum penyebab kematian Bripka AS yang telah dikeluarkan. Selain itu tim labfor juga telah melakukan penelitian apakah ada petunjuk yang masih dapat dilakukan pemeriksaan forensik seperti bercak darah, sisa barang bukti baik padat atau cairan.
"Tim juga turut melakukan pendalaman terkait gambaran kejadian dan posisi korban dari awal sampai posisi akhir ditemukan. Serta melakukan perhitungan jarak antar benda dengan korban maupun derajat kemiringan medan di lokasi," jelasnya.
Hadi menambahkan, dari hasil pengecekan kembali tim Inafis Polda Sumut menemukan satu orang saksi yang tinggal di sekitar TKP yang menjelaskan melihat sepeda motor korban Bripka AS sudah lebih kurang dua hari, namun tidak ada orangnya.
"Saksi juga tidak curiga karena perkiraan sepeda motor itu milik anak muda yang pacaran," tandasnya.