Salah satu pemudik tujuan Barus, Tapanuli Tengah, Sony Simamora (19), mahasiswi Ekonomi UIN Sumut mengatakan, mudik menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan, namun biaya ongkos yang naik saat hari raya keagamaan sering kali menjadi hambatan.
"Mudik gratis ini jelas sangat bermanfaat membantu kami, mahasiswa terkhusus keluarga yang pengen pulang kampung tapi kekurangan dana," ujar Sony, yang merasa terbantu dengan terselenggaranya program mudik gratis oleh Pj Gubernur Sumut.
Selain Sony, Aulia (25), seorang Ibu Rumah Tangga, juga merasakan manfaat dari program ini. Bersama dengan keluarga besarnya, yang berjumlah 18 orang, Aulia akan mudik ke kampung halaman di Penyabungan, Tapanuli Selatan. Meskipun perjalanan memakan waktu 22 jam, antusiasme mereka tidak pudar.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pj Gubernur Sumut yang menyelenggarakan program mudik gratis ini. Sangat membantu masyarakat khususnya bagi orang seperti kami yang kekurangan duit," ungkap Aulia, yang bersama keluarganya telah menunggu di Terminal Amplas, Medan, sejak jam 9 pagi.
Program mudik gratis ini tidak hanya memberikan akses mudik bagi ratusan mahasiswa dan keluarga kurang mampu, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap warga yang ingin berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung halaman, tanpa harus terbebani oleh biaya transportasi yang tinggi.(BS06)