Olahraga

Kadispora Sumut Sampaikan Kesiapan Pelaksanaan PON 2024, Wadah Uji Kemampuan Atlet Asli Sumatera Utara



Kadispora Sumut Sampaikan Kesiapan Pelaksanaan PON 2024, Wadah Uji Kemampuan Atlet Asli Sumatera Utara
beritasumut.com/BS03

beritasumut.com - Optimisme menorehkan catatan penting pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 terus dipegang oleh Sumatera Utara (Sumut), sebagai tuan rumah. Di antaranya sukses dalam penyelenggaraan, prestasi, pemberdayaan ekonomi hingga pascaevent. Komitmen tersebut juga akan menguji pembinaan atlet ‘asli’ daerah tanpa membeli pemain dari luar provinsi.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, John Ismadi Lubis saat gelaran Konferensi Pers oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tuahta Saragih di ruang Rapat III, lantai 2 Kantor Gubernur, Rabu (03/08/2022). Hadir sebagai fasilitator, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kaiman Turnip beserta jajaran.

Menurut John, komitmen untuk menguji kemampuan atlet ‘asli’ hasil pembinaan sendiri ditegaskan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam berbagai kesempatan. Karena itu, target lima besar pada PON XXI 2024 harus diraih dengan mengandalkan putra-putri dari dalam provinsi sendiri.

“Pak Gubernur menegaskan bahwa kita memang harus mengandalkan atlet dari dalam provinsi sendiri. Sebagai tuan rumah, Gubernur sudah minta agar semua cabang olahraga (cabor) tidak berbuat curang, jangan beli atlet. Tetapi kalau ada atlet Sumut yang mau pulang kampung, kita akan siapkan. Target kita lima besar,” jelas John.

Sementara Kadispora Sumut Tuahta Saragih menyampaikan kesiapan sebagai tuan rumah PON XXI 2024, untuk 34 cabor, dimana acara puncak (penutupan) akan berlangsung di stadion Sport Centre, Deliserdang. Adapun lima target sukses sebagaimana disampaikan sebelumnya yakni suskes penyelenggaraan, prestasi, administrasi, pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan, serta pemanfaatan fasilitas pasca event.

“Ini menjadi tugas besar karena mengumpulkan orang dengan jumlah banyak. Makanya membutuhkan sistem terukur yang sistematis serta terkoodinir dengan baik. Begitu juga beberapa venue yang setelah digunakan saat PON, bisa dimanfaatkan dengan baik (tidak terbengkalai),” sebut Tuahta.


Tag: