Dijelaskannya, ada beberapa kriteria untuk Ibu membuat MPASI pertama. "MPASI harus kaya energi, protein, zat besi, seng, kalsium, Vitamin A, C, dan Asam Folat. Dibuat dengan sehat dan higienis, tidak terlalu manis atau asin, mudah dimakan oleh bayi, disukai bayi, berbahan dasar lokal dan terjangkau, hingga mudah disiapkan. Kalau membuat MPASInya ribet dan bahan bakunya susah didapat, nanti yang ada Ibunya yang stress duluan," canda dokter cantik yang kerap dipanggil dr Dilla ini.
Soal jenis makanan MPASI, sambungnya, sebaiknya mengandung komponen Karbohidrat (Karbo), Protein Hewani (Prohe), Protein Nabati (Prona), Lemak, Sayur dan Buah. "Semua sudah ada porsinya, secukupnya saja ya Moms. Karena jika berlebih, misal terlalu banyak karbohidrat itu tidak baik buat tubuh anak. Terlalu dominan sayur juga belum pas, karena di saluran cerna anak belum terbentuk sempurna, yang ada anaknya bisa sembelit. Jadi ada takarannya sendiri-sendiri," jelasnya.
Senada itu, Moms&Influencer di Instagram, Yolla Dita berbagi pengalaman MPASI dengan anaknya Baby Zuzu. Dia menilai, menjadi Ibu kuncinya harus sabar dan sabar. "Yang penting S bu. Sabar. Karena pengalaman MPASI ini cuma sebentar bu, jadi harus kita nikmati prosesnya. Nanti kalau anak kita sudah besar, kita malah akan merindukan masa-masa itu," ungkapnya.
Yolla yang juga Dosen di salah satu Universitas di Medan ini mengaku aktivitasnya sebagai seorang ibu dan karir benar-benar menguras fisik dan mental. Terlebih di fase anak akan MPASI, perlu kesiapsiagaan ekstra. "Kalau perlu, sebelum masuk waktunya, Ibu-Bapak bisa dicicil-cicil dulu nih belanja peralatan MPASInya. Jadi ada persiapan untuk kita dan lebih tenang saat masuk waktunya. Karena bayi kita kalau sudah pas usia MPASInya (6 bulan) harus langsung diberikan ya bu, kalau tidak mau terhambat pertumbuhan dan perkembangan anaknya," pesannya.
Sementara di sesi akhir, Praktisi Sekolah Emak, Bidan Leliya Rosa Indah SST mengajak para Orangtua untuk peduli terhadap tumbuh kembang anak. "Pertumbuhan anak itu bisa dilihat dari Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Kepala. Nah kalau perkembangannya itu bisa dilihat dari responnya, motoriknya, bahasanya, dan lain-lain. Jadi Ibu harus pantau terus anaknya. Memang benar setiap anak berbeda-beda tumbuh kembangnya, namun ada hal-hal mendasar yang menjadi petunjuk apakah anak dalam kondisi sehat atau tidak. Baik atau tidak tumbuh kembangnya," pungkasnya sebelum workshop berakhir dengan sesi foto bersama. (BS02)
Tag: