Dalam menangani operasi kembar siam ini, tambah Rizky, ada 50 dokter yang membantu proses pemisahan. Di antaranya, bedah anak, bedah saluran cerna, bedah jantung, bedah plastik, anestesi anak, anestesi jantung. Kemudian tenaga subspesialis anak, seperti jantung anak, paru paru anak, ICU anak, nutrisi anak.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr Mardianto SpPD menambahkan, direksi berterima kasih kepada tim dokter karena telah berhasil menjalani operasi pemisahan. Ini bayi kembar siam kedua yang berhasil dipisah setelah Mariana-Mariani pada 2014."Sejak awal sekitar enam bulan lalu, kita sudah berikan pelayanan dan perawatan maksimal serta memfasilitasi semuanya untuk bayi Sahira-Fahira dan orangtuanya sehingga operasi bisa terlaksana dengan baik," ungkapnya.
Menurutnya, masa krusial adalah pasca operasi. Untuk itu ia berharap tidak terjadi apa-apa dan kondisi keduanya segera stabil, sehat dan bisa dewasa seperti anak lainnya."Satu bulan sebelum operasi ini memang benar-benar kita awasi. Karena ini pertaruhan nama baik kalangan medis di Sumut," tegasnya.
Sementara itu, Ayah kedua bayi, Kadarus (43) dan istrinya Agustina Samosir (35) sangat berterima kasih kepada RSUP H Adam malik. Sembari mengatakan bahwa, Sahira dan Fahira merupakan anak ketiga dan keempatnya."Kami sangat berterima kasih. Dari awal masuk Maret lalu, pelayanan yang kami dapat luar biasa. Kami akan di sini sampai kondisi Sahira dan Fahira benar-benar pulih," pungkasnya.(BS07)
Tag:
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Peristiwa
Kesehatan
Peristiwa