Kesehatan

Peringatan Hari Kesehatan Nasional Harus Lebih Bermakna



Peringatan Hari Kesehatan Nasional Harus Lebih Bermakna
BERITASUMUT.COM/IST
Beritasumut.com-Beragam cara dilakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh setiap 12 November. Karenanya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Wijaya Juarna SpTHT-KL menyatakan di peringatan perayaan yang ke 53 tahun ini, HKN 2017 harus dimaknai lebih dari sekedar tanda memperingati. 

 

Dimana salah satu program pemerintah adalah mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Namun masih banyak hal yang harus dibenahi dalam lingkup dunia kesehatan, salah satunya yang utama ialah Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). "HKN haruslah dimaknai lebih. Karena saat ini walaupun SJSN telah dijalankan, tapi masih banyak hal yang harus dibenahi," ungkapnya, Minggu (12/11/2017).

 

Wijaya menuturkan, karena itu segala unsur terkait pada program tersebut harus benar-benar bisa bekerjasama dengan baik. Hal itu meliputi, pemerintah sebagai kuasa program melalui Kemenkes didukung oleh Kemenkeu, DPR/DPRD sebagai kuasa penetapan anggaran program, BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara, RS dan Faskes sebagai wadah teknis pelayanan kesehatan, masyarakat sebagai pengguna layanan, IDI sebagai organisasi profesi, serta peran Pemko dan Pemkab. "Sebab, saat ini pengguna BPJS Kesehatan semakin banyak yang secara tidak langsung terdampak akibat semakin tingginya anggaran jaminan kesehatan yang harus dikeluarkan. Bahkan, defisit anggaran yang diakibatkannya hingga mencapai Rp 9 triliun. Karenanya pemerintah pusat harus didukung oleh pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut," jelasnya.

 

Jika hal ini tidak bisa diatasi, sebut Wijaya, maka akan banyak dampak yang muncul. Seperti opersional rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang akan terganggu, hingga berakibat pada terganggunya pelayanan kesehatan. "Sudah ada laporan dari banyak dokter yang sampai saat ini belum menerima jasa medis. Walaupun baru disampaikan secara lisan," ujarnya.

 

Wijaya menambahkan, untuk itu pemerintah harus bisa menemukan jalan keluar terkait masalah ini. Karena jika persoalan ini tidak terselesaikan, tutur dia, dampaknya akan banyak dirasakan bagi sektor kesehatan. "Mudah-mudahan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa mendapatkan formula yang tepat terkait problem ini," pungkasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama mengaku, dalam mengisi HKN 2107 pihaknya telah mengagendakan sejumlah rangkaian kegiatan. Diantaranya senam bersama dan car free day, upacara bendera, seminar, pertandingan olahraga, bakti sosial melakukan pemeriksaan IVA, pemeriksaan kesehatan dan donor darah, serta terakhir acara puncak pada 3 Desember mendatang dengan kegiatan Family Gathering di Lapangan Merdeka Medan. (BS07)


Tag: