Jumat, 28 Maret 2025

Kasus Gigitan Tinggi, Dinkes Imbau Masyarakat Vaksin Hewan Peliharaan

Rabu, 07 Juni 2023 23:00 WIB
Kasus Gigitan Tinggi, Dinkes Imbau Masyarakat Vaksin Hewan Peliharaan
beritasumut.com/ist
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritasumut.com
+ Gabung

beritasumut.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengimbau masyarakat yang memiliki hewan peliharaan, khususnya anjing agar mau melakukan vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut)dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, hal ini penting, agar orang di keluarga dan disekitarnya bisa terjaga dari kemungkinan terkena Rabies.

Apalagi, jelas Alwi, di Kabupaten Simalungun merupakan wilayah yang memiliki jumlah populasi hewan peliharaan anjing yang cukup banyak.

"Nah, terkait kasus Rabies di Simalungun ada dua di tahun 2023, yakni Februari satu kasus dan April satu kasus, keduanya sudah meninggal dunia," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (07/06/2023).

Namun sambung Alwi, untuk kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR), di Simalungun yang terjadi dalam tahun ini ada sebanyak 254 kejadian.

Sebab, Alwi menerangkan, kasus Gigitan itu bisa dikatakan rabies bila pada pemeriksaan otak anjing di laboratorium ditemukan mengandung virus rabies dan orang yang meninggal menunjukkan gejala klinis Rabies.

"Jadi, apabila terjadi laporan kejadian gigitan anjing yang diduga rabies, anjingnya ditangkap dan dikurung, lalu dilakukan pengamatan. Bila dalam waktu dua minggu anjing tersebut mati, kemungkinan besar anjing tersebut menderita rabies. Begitupun untuk memastikan, otak anjing diperiksa di laboratorium. Bila tidak, ini bukan rabies," terangnya.

Alwi melanjutkan, untuk diketahui virus rabies menjalar lambat melalui syaraf perifer, menuju syaraf pusat. Bila sudah sampai di susunan syaraf pusat, maka akan menunjukkan gejala-gejala khas untuk Rabies.

"Pada saat ini, penangananny sudah terlambat dan 100% akan meninggal," katanya.

Sehingga tutur Alwi, bila terjadi gigitan anjing diduga rabies, harus segera dilakukan pengamatan kepada anjing dan perawatan luka kepada korban gigitan, kemudian dilakukan koordinasi Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan (Disnak) setempat.

"Nah, untuk kasus di Simalungun kendala kita adalah ketersediaan VAR yang tidak mencukupi dengan jumlah populasi anjing yang banyak. Penduduk di Simalungun, bisa punya 10 anjing dalam satu keluarga, sementara yang gratis vaksinnya hanya untuk satu ekor. Selain itu masyarakat juga umumnya menolak membayar vaksinasi untuk anjingnya," bebernya.

[br] Untuk itu, Dinkes Sumut mengimbau kepada masyarakat agar memvaksin seluruh anjing peliharaannya, sehingga orang di keluarga dan disekitarnya terjaga dari kemungkinan Rabies.

"Bila tidak berkenan untuk memvaksin anjingnya, kami imbau, untuk tidak memelihara di rumah, karena sangat beresiko terjadinya gigitan anjing dengan rabies yang menyebabkan kematian. Anjing yang tertular rabies, akan menjadi liar dan lupa dengan tuannya. Dan, kemungkinan korban adalah orang yang terdekat dari anjing tersebut," terangnya.

Alwi menambahkan, masalah anjing ini, merupakan masalah budaya, sehingga memang sulit untuk berubah. Untuk itu, menurut dia, semua anjing liar, sebaiknya agar ditangkap dan diisolasi.

"Semua kejadian gigitan anjing juga harus ditangani dengan protokoler yang benar. Pemerintah Kabupaten/Kota yang sering ada kasus sebaiknya melakukan edukasi yang lebih gencar dan menyiapkan vaksin untuk anjing yang lebih banyak, memastikan seluruh anjing peliharaan sudah divaksin," pungkasnya.(BS04)

Editor
: Herman
Tags
beritaTerkait
Dinkes Sumut : Enam Kasus Kematian Akibat Rabies
Seorang Anak di Simalingkar Meninggal Usai Digigit Anjing
Polsek Helvetia Damaikan Warga Terkait Hewan Peliharaan di Komplek Taman Impian Indah
Ini yang Harus Dilakukan Jika Digigit Hewan Penular Rabies
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Pakpak Bharat Lakukan Vaksinasi Rabies
Inilah Kabupaten/Kota di Sumut yang Warganya Banyak Digigit Anjing
komentar
beritaTerbaru
hit tracker