Kesehatan

Dari 215 Rumah Sakit di Sumut, Hanya 6 Rumah Sakit Mampu Layani Kateterisasi Jantung



Dari 215 Rumah Sakit di Sumut, Hanya 6 Rumah Sakit Mampu Layani Kateterisasi Jantung
BERITASUMUT.COM/ILUSTRASI
Beritasumut.com-Dari sebanyak 215 Rumah Sakit (RS) yang terdapat di Sumatera Utara (Sumut), sejauh ini baru terdapat 6 RS saja yang sudah mampu melayani kateterisasi atau yang dikenal sebagai pemasangan cincin jantung. Adapun ke 6 RS tersebut yakni, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, RS Murni Teguh, RS Haji, RS Gleneagles, RS Malahayati dan RS Martha Friska.

 

Namun, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut Azwan Hakmi Lubis menyebutkan, meskipun masih sedikit, akan tetapi jumlah tersebut dianggap sudah cukup. Apalagi, jumlah itu kedepannya masih akan dapat bertambah. "Jumlah itu sebetulnya sudah cukup, tapi nantinya akan bertambah. Apalagi alatnya mahal. Untuk dokternya ada 15 orang," ungkapnya kepada wartawan, Senin (05/03/2018). 

 

Disinggung kemungkinan adanya antrian pasien yang hendak kateterisasi karena bertumpu di satu rumah sakit, Azwan mengatakan kalau tidak ingin antri bisa ke RSUP H Adam Malik. Dia mengaku tidak mengetahui apakah memang ada antrian tersebut. Begitu juga saat disinggung apakah pasien yang hendak kateterisasi ke rumah sakit apakah atas saran dokter yang menangani. Azwan mengatakan, tidak mengetahui hal itu. "Kalau itu gak tahu. Mungkin praktek dokternya disitu," katanya.

 

Terpisah, Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan, sepanjang 2017 ada 240 pasien yang melakukan kateterisasi jantung. Bila dirata-ratakan ada 1 pasien per hari dan umumnya pasien peserta BPJS Kesehatan. "Bisa saja antri, karena besok ada 3 pasien, lusa gak ada, besoknya ada 1. Tapi tidak seperti menunggu antrian di ruangan lain. Jadi boleh dibilang tidak antri," katanya.

 

Sedangkan untuk pelayanan, lanjut Masahadat, buka setiap hari 24 jam. Biayanya bagi pasien umum, untuk 1 cincin Rp 32.300.000 dan kalau 2 cincin Rp 33.500.000. "Untuk tindakan pada jantung memang mahal. Lamanya pemasangan cincin tergantung tingkat kesulitan," jelasnya.

 

Masahadat juga mengatakan, untuk dokter, kasus pemasangan cincin jantung ini umumnya semua dokter di RS Kemenkes tersebut semuanya bisa. Tetapi untuk kasus pasang cincin yang khusus, hanya ada 4 orang dokter yang dapat melakukannya. "Makanya hal itu harus melihat dari kasusnya," tandasnya.

 

Sementara itu, Humas RS Murni Teguh Winda mengatakan, rata rata pasien yang kateterisasi jantung per harinya ada 8 sampai 10 orang. Saat ini tidak ada pasien yang antri apalagi tindakan yang dilakukan hanya setengah sampai satu jam. "Kalau antrian jam iya dan tergantung keadaan umum pasien," katanya.

 

Di RS Murni Teguh, lanjut Winda, untuk spesialis kateterisasi jantung yang berpraktek di ada 4 orang. Kalau untuk rawat inap ada 7 dokter jantung. Dari jumlah pasien yang datang untuk kateterisasi, lanjutnya, umumnya pasien BPJS Kesehatan. Kalau untuk pasien umum biayanya Rp 50 sampai Rp 60 juta.

 

Sedangkan Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi, Edison Perangin angin mengaku, di RS milik Pemko Medan tersebut belum memiliki alat untuk kateterisasi jantung. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya alat yang diperlukan. "Tapi kalau dokter spesialisnya kita ada," pungkasnya. (BS09)


Tag: