beritasumut.com - Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi terhadap Covid-19. Karenanya, masyarakat diminta tetap waspada terhadap penyebarannya, terutama dalam momen mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Staf Ahli Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) drRestutiHidayani Saragih, SpPD, K-PTI, FINASIM, MH (Kes) menyampaikan, apalagi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih tinggi.
"Secara general pada 15 Desember 2022 kita (secara nasional) ada diurutan ke sembilan dari 127 negara," ungkapnya dalam Seminar HKN ke-58 dengan Tema Hidup Sehat Di Masa Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Sumut, Jumat (23/12/2022).
Restuti menjelaskan, pertanggal 22 Desember kemarin, kasus baru Covid-19 di Sumut yang ditemukan memang hanya 14 kasus. Namun menurutnya hal ini bukan karena tingkat sebarannya yang sudah turun, melainkan karena capaian testing yang rendah, yakni hanya 10 persen sampai 33 persen dari target imandegri.
"Penyebab rendahnya testing ini dikarenakan tidak dijalankan dengan baik dan adanya penolakan masyarakat. Untuk alat testing sangat banyak, bahkan di lab mikrobiologi FK USU kita bisa memeriksa sub varian," jelasnya.
Untuk itu, Restuti mengatakan, perlu edukasi dan sosialisasi kembali ke masyarakat bahwa Covid-19 belum usai dan pandemi belum berakhir. Walaupun, di satu sisi kehidupan perekonomian, sosial dan pendidikan harus terus berjalan, sehingga diharapkan kelonggaran yang ada jangan sampai membuat terlena dengan menganggap saat ini sudah bebas Covid-19.
Bahkan, lanjutnya, bila seandainya nanti status pandemi Covid-19 telah dicabut, protokol kesehatan masih harus dijalankan. Karena, sambungnya, penularan Covid-19 masih belum berubah yaitu melalui droplet dan lainnya.
"Jadi itu harus kita antisipasi karena makin tinggi mobilitas masyarakat terutama di liburan ini. Di satu sisi liburan memang kita harapkan untuk meningkatkan ekonomi. Jadi kita jangan mengulangi kesalahan yang sama, silahkan beraktivitas minimal menggunakan masker dan vaksin," ujarnya.