beritasumut.com - Walikota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA beserta Forkopimda Plus dan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Bulog, dan Satgas Pangan melakukan pengecekan stok beras dan harga di sejumlah distributor beras di Pematang Siantar, termasuk di Pasar Horas, Jumat (06/10/2023).
Salah satu distributor beras yang didatangi yaitu PT Sinar Marubun Jaya di Jalan DI Panjaitan Kota Pematang Siantar. Di lokasi tersebut, dr Susanti disambut pemilik kilang Chandra Surya. Kepada dr Susanti dan rombongan, Chandra mengatakan stok beras untuk Kota Pematang Siantar dapat dipastikan aman hingga Januari 2024.
Dia menyampaikan, saat ini kondisi harga beras sudah berangsur stabil, setelah sebelumnya mengalami kenaikan.
Menurut Chandra, kenaikan harga besar dipengaruhi bahan baku dari petani yang mengalami kenaikan harga.
“Termasuk kelangkaan pupuk serta kebutuhan produksi padi,” tukasnya.
Ia mengutarakan, saat ini banyak petani tidak lagi menanam padi sebagai dampak hasil panen tidak sesuai dengan nilai produksi. Di mana sebelumnya harga gabah padi Rp5.300 per kilogram, dan sempat mengalami kenaikan menjadi Rp6.500 per kilogram.
Menanggapi hal ini, dr Susanti menyampaikan tujuan kedatangan tim untuk memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan, serta tidak terjadi kelangkaan menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru.
Menyikapi masukan tentang adanya kenaikan harga beras akibat harga pupuk mahal, dr Susanti mengatakan akan segera berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk dapat mengatasi masalah tersebut, yang akan berefek pada harga beras.
Kepada distributor, dr Susanti berpesan agar tetap dapat mendistribusikan beras untuk masyarakat Kota Pematang Siantar dan tidak ada penimbunan yang dapat menimbulkan gejolak harga di pasar.
Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi yang turut dalam kunjungan tersebut mengatakan, terkait sulitnya petani memperoleh pupuk murah mengakibatkan para petani beralih ke tanaman pertanian lain. Kondisi ini, katanya, patut disikapi bersama. Apalagi diketahui saat ini banyak negara mulai menghentikan ekspor beras.
“Ini tentu patut kita sikapi, di mana agar para petani kita tetap memproduksi beras. Termasuk dengan mempergunakan lahan lahan untuk produktivitas beras,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Kapolres Pematang Siantar yang diwakili Kanit Ekonomi Ipda Topan Ginting mengimbau para pedagang dan distributor untuk dapat menyalurkan beras dengan baik, tidak melakukan penimbunan, serta memonitor penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Usai dari PT Sinar Marubun Jaya, rombongan dr Susanti menuju Kilang Padi Cahaya Baru di Jalan Kasuari Pematang Siantar. Kepada distributor, dr Susanti meminta untuk mendistribusikan beras dengan baik kepada masyarakat dan tidak ada penimbunan
Selanjutnya dr Susanti bersama rombongan menuju Pasar Horas. Tiba di pasar, dr Susanti menyempatkan meninjau Pos Kesehatan Pasar Horas. Kedatangan dr Susanti disambut gembira oleh para pedagang dan pembeli.