beritasumut.com - Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Tyas Fatoni targetkan produk Usaha Kecil Menengan (UKM) Sumut mendunia. Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi dari Pengurus Dekranasda Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Sumut, Senin (08/07/2024).
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut diperlukan kolaborasi antara Operasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Dekranasda Sumut. Tyas pun menceritakan pengalamannya saat menjadi Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang memenangkan sejumlah prestasi pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Dekranas 2024.
Prestasi tersebut, di antaranya Juara Umum Lomba Parade Mobil Hias, Kriya dan Budaya Dekranas 2024. Sumsel menampilkan salah satu produk lainnya seperti songket yang terbuat dari bahan alami.
"Semua itu bisa dicapai bukan karena saya saja, tapi adanya tim yang solid. Pada saat itu, Dekranasda Sumsel mengambil tema kembali ke alam, back to nature. Jadi kalau orang luar negeri itu lebih antusias, kalau kita bilang, ini terbuat dari bahan alami," kata Tyas Fatoni.
Kemudian, pada event internasional di Korea, Indonesia juga pernah membawa serat nanas dan rempah yang dibuat menjadi benang. Menurutnya, ulos juga bisa dibuat menjadi demikian dengan desain kekinian.
“Orang luar negeri suka sekali dengan yang berhubungan dengan alam. Ulos bisa juga dibuat dari bahan alami dengan desain menuju kekinian. Saya setuju bahwa kita mendatangkan pelatih yang punya pengalaman bukan hanya nasional tapi juga bertaraf internasional. Sebab mereka tahu perubahan secara dinamis dan lebih paham,” ujarnya.
Tyas meyakini, pelatih-pelatih untuk perajin UKM di Sumut sudah banyak yang mendunia. Untuk itu, dia ingin melibatkan mereka dalam peningkatakan kualitas UKM di Sumut. Dirinya juga berharap kepada seluruh tim Dekranasda Sumut solid dengan dukungan dari sejumlah OPD, bank daerah dan BUMD Sumut.
Dalam kesempatan yang sama, Tyas Fatoni menceritakan pengalaman dirinya saat berkunjung ke Kantor Dekranasda Sumut, dia menilai lokasi kantor tersebut sangat strategis. Dia mengusulkan agar lantai pertama dijadikan sebagai transaksi jual-beli, tempat dimana seluruh produk perajin dari berbagai daerah ditampilkan. Kemudian pada lantai dua, dijadikan sebagai tempat pelatihan bagi para pengrajin sehingga ketika ada kunjungan dari daerah lain atau dari Dekranasda Pusat sangat mudah untuk menjelaskan secara detail.
“Untuk yang ada di Bandara Kualanamu, saya belum lihat, namun setelah renovasi nanti bisa lihat bersama-sama. Saya juga mengingatkan agar ikut serta pada pegaleran PON XXI, karena seluruh provinsi akan turun ke Sumut,” sarannya.