Beritasumut.com-Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal (PMT), anak perusahaan dari PT Pelindo 1 (Persero) melakukan pembukaan rute peti kemas internasional komersial perdana, akhir pekan kemarin. Komoditas ekspor tersebut dikirim melalui Pelabuhan Kuala Tanjung yang berlokasi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
“Ini merupakan milestone KTMT karena untuk bongkar muat domestik sudah kita lakukan dan internasional komersial baru perdana ini. Semoga bisa membawa kapal internasional lainnya melalui Pelabuhan Kuala Tanjung,†kata Robert MP Sinaga, Direktur Utama PT Prima Multi Terminal dalam siaran persnya.
PT Forecastle Indonesia menjadi agen pelayaran yang bekerja sama dengan Legend Logistics Asia dalam membuka rute Port Klang-Kuala Tanjung-Port Klang. Pada ekspor perdana ini total bongkar muat yang dilayani sebanyak 365 box atau 440 TEUs. Nantinya, pengapalan dengan Rute Kuala Tanjung-Port Klang ini akan rutin dilakukan seminggu sekali.
“Pelabuhan Kuala Tanjung lokasinya stategis di sepanjang Selat Malaka dengan beberapa perusahaan sudah beroperasi di sekitar kuala tanjung dan Legend ingin menangkap peluang tersebut. Kami ingin mengembangkan layanan dengan nilai lebih kepada konsumen. Maka dari itu kita rencananya akan melakukan pelayaran sekali seminggu disini. Dengan kerjasama ini kami bangga bisa menjadi partner dari Legend Logistics,†ungkap Dhiny Afriyanti, Direktur Utama PT Forecastle Indonesia.
Barang kontainer yang dieskpor meliputi kargo dari PT Unilever Oleochemical Indonesia hingga PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group), dan diharapkan juga kedepannya bisa mengakomodir untuk kargo-kargo lainnya yang ada di hinterland Kuala Tanjung. Adapun kegiatan penumpukan dan flushing untuk setiap kontainer dari PT Forecastle Indonesia ini dikerjasamakan dengan PT Mitra Bangun Negeri (MBN Logistic Center), yang berjarak sekitar 5 km dari Pelabuhan Kuala Tanjung.
Meskipun kegiatan ekspor komersial perdana ini terlaksana di kala Virus Covid-19 mewabah, namun persiapan matang telah dilakukan sebelumnya. Mulai dari APD oleh petugas pelabuhan, kerjasama yang baik dengan KSOP, Bea Cukai dan Karantina, serta petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang terlebih dahulu mengecek kesehatan Kru Kapal dan memastikan kapal steril sebelum izin sandar diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun wabah virus sedang melanda Indonesia, namun tidak menyurutkan PMT untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa demi mendukung kegiatan perekenomian Indonesia.(BS09)