Ekonomi

Musim Mas Bantu Petani Sawit Swadaya Indonesia Raih Rp 11 Miliar



Musim Mas Bantu Petani Sawit Swadaya Indonesia Raih Rp 11 Miliar
BERITASUMUT.COM/BS02
“Mencoba mengubah industri adalah sebuah proses, model rantai pasokan dari kredit RSPO adalah titik masuk penting bagi petani swadaya untuk mendapatkan sertifikat berkelanjutan,” kata Guntur Cahyo Prabowo, Acting Head of Smallholders RSPO Indonesia. Menurutnya, dalam jangka panjang, upaya mereka akan membantu mengubah pasar menjadi industri yang lebih adil secara sosial dan ramah lingkungan. "Premi yang diterima petani bukan hanya sebuah peluang bisnis yang layak tetapi juga penghargaan atas kontribusi mereka terhadap transformasi pasar,” sambung Guntur.

Musim Mas, sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang telah tersertifikasi secara 100% oleh RSPO memandang penting berinvestasi pada petani swadaya. Program Training for Smallholders merupakan bagian dari komitmen Musim Mas untuk meningkatkan taraf hidup petani kelapa sawit swadaya di daerah terpencil Indonesia. Program ini membantu petani swadaya mendapatkan akses ke pembiayaan sehingga memungkinkan peremajaan pohon sawit yang sudah tua, menanam benih berdaya hasil tinggi, dan mengelola kebun sawit mereka, seraya memenuhi standar sertifikasi. Kebanyakan petani swadaya bertani di lahan yang relatif kecil; rata-rata sekitar dua hektar. Banyak yang tidak mengenal metode pertanian modern berbasis sains sebelum bergabung dengan program pelatihan Musim Mas.

“Satu hal penting yang kami pelajari dari program ini adalah fokus memaksimalkan hasil pohon yang sudah ada, bukan menambah lahan dengan menebang hutan,” kata Kateni, Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Negeri Seribu Kubah (APSKS NSK) di Riau. “Pelatihan ini mengajarkan anggota kami cara menanam kelapa sawit yang lebih baik dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Program pelatihan juga mencakup modul tentang manajemen keuangan dan kesehatan serta gizi. “Bergabung dengan program pelatihan dan kemudian menjadi petani bersertifikat RSPO telah meningkatkan kualitas hidup kami secara signifikan, dan kami berterima kasih untuk itu,” kata Joko Prasetyo, Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS) di Riau. “Anggota kami sangat bangga diakui sebagai petani berkelanjutan dan bertanggung jawab.”

Dengan memperoleh sertifikasi RSPO, petani swadaya memenuhi syarat untuk bergabung dengan platform perdagangan PalmTrace RSPO. Menjual di platform memungkinkan petani swadaya mendapatkan premium dari produksi kelapa sawit bersertifikat mereka. Karena produk yang diperdagangkan di PalmTrace sudah tersertifikasi sebagai kelapa sawit berkelanjutan, banyak perusahaan besar global menggunakan platform RSPO ini sebagai sumber pasokan. Transaksi terakhir oleh empat asosiasi petani ini melibatkan perusahaan global sebagai pembeli, yaitu Unilever, Nestlé, ACT Commodities, dan Waitrose Ltd.

“Pembelian kredit RSPO sangat penting untuk mendorong produksi minyak sawit berkelanjutan bersertifikat dan memastikan rantai pasokan yang berkelanjutan,” kata Rudman Simanjuntak, Manager of Independent Smallholders Musim Mas. “Seiring makin besarnya program kami, kami bertekad membantu lebih banyak petani swadaya menikmati keuntungan dari sertifikasi”.

Mengingat petani swadaya bergantung pada alam sekitarnya untuk mata pencaharian mereka, penting untuk mempromosikan budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan untuk memastikan ketahanan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ikhsan Gunawan, Ketua Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS Rohul) di Riau, mengatakan, “Kami dulu menanam kelapa sawit dengan cara-cara lama, dan tidak pernah membayangkan bisa berbisnis dengan perusahaan internasional. Sertifikasi RSPO memungkinkan hal itu terjadi,” pungkasnya. (BS02)


Tag: