beritasumut.com - Mempelajari bahasa asing sangatlah penting untuk aktivitas dan kemajuan perekonomian di Indonesia. Salah satunya belajar bahasa mandarin. Sebab saat ini kemajuan pendidikan dan teknologi di China dinilai sangat terbuka dan jauh lebih maju dari Negara Amerika dan Jepang.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Medan Arman Chandra setelah mengikuti acara "Exclusive Sharing Seminar Sambut Peluang Dunia Dengan kemampuan berbahasa Mandarin" yang menghadirkan Narasumber Novi Basuki di Auditorium Sailendra, Gedung Buddhayana Dharmasala lt 3, Vihara Borobudur, Medan., Sabtu (28/10/2023).
"Kalau kita mitra dagang dengan bangsa lain, kita harus saling menguasai bahasanya dan kita juga mendorong orang-orang Tionghoa sana yang berbisnis, berinvestasi di Indonesia juga kita wajibkan berbahasa Indonesia, apalagi yang menetap," ucap Arman Chandra yang merupakan Ketua Walubi Medan.
"Target supaya masyarakat mengetahui masa depan ekonomi Indonesia salah satunya bagaimana kita bermitra strategis dan saling menguntungkan dengan Tiongkok," ujar Arman.
Arman sangat setuju dengan Sharing ini dan diharapkan dapat terus meluas ke seluruh Indonesia agar masyarakat Indonesia yang bisa berbahasa Mandarin mampu menggaransi transpalansi data yang ada di Indonesia agar tidak dibohongi oleh investor dari Luar Negeri.
Perlu diketahui Novi Basuki adalah Penulis dan Peneliti budaya Tiongkok, Novi juga Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo di Jawa Timur dan Penerima Beasiswa S1 - S3 di Tiongkok.
Selepas Mondok, Novi mendalami bahasa Mandarim dan membaca berbagai macam buku klasik dari para filsuf asal Negeri Tirai Bambu.
Uniknya, Novi juga memiliki nama Tionghoa. Berkat ketertarikan dan dedikasinya untuk meneliti budaya Tionghoa, Novi diberi nama Wang Xiaoming.(BS10)