Workshop Guru Kimia, Mengubah Persepsi Ilmu Sulit Jadi Mudah dan Menyenagkan



Workshop Guru Kimia, Mengubah Persepsi Ilmu Sulit Jadi Mudah dan Menyenagkan
Istimewa
Suasana Kegiatan Workshop MGMP Guru Kimia Jakarta di Universitas Pertamina dalam Pembuatan Solar Sel Sederhana dan Tisu dari Limbah Jagung
beritasumut.com - Dalam ranah ilmu pengetahuan, ilmu kimia tampaknya masih berada di bawah bayang-bayang popularitas disiplin ilmu lainnya. Padahal tak sedikit kontribusinya buat kemaslahatan manusia. Sebut saja peran ilmu kimia dalam pengembangan vaksin dan obat Covid-19. Ilmu kimia juga terlibat dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 dan pengembangan produk desinfektan serta sanitizer yang efektif dalam membunuh virus SAR-CoV-2.

Kurang populernya ilmu kimia, disebabkan persepsi bahwa kimia adalah ilmu yang sulit dipelajari. Penelitian Priliyanti (2021) mengungkap 48% siswa SMA menganggap pembelajaran kimia tergolong cukup sulit. Faktor eksternal musababnya ditengarai karena metode mengajar yang diterapkan guru, pengaruh negatif teman sebaya, serta keadaan dan waktu pembelajaran yang kurang kondusif.

Guna meningkatkan ketertarikan masyarakat mempelajari ilmu kimia, Universitas Pertamina (UPER) menggelar kegiatan workshop bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kimia Se-DKI Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2024 lalu. Melalui workshop tersebut, para dosen Program Studi Kimia membantu para guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar.

“Dikenal sebagai salah satu ilmu yang sulit, disiplin ilmu kimia nyatanya memiliki kontribusi yang besar serta pengembangan ilmu memiliki prospek cemerlang. Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami menyelenggarakan pelatihan kepada guru kimia di Jakarta untuk memberikan gambaran pembelajaran kimia yang menyenangkan. Melalui implementasi ilmu dalam pembuatan berbagai proyek kimia,” ujar Nila T. Berghuis, lulusan program doktoral kimia ITB yang menjabat Ketua Program Studi Kimia UPER (26/1).

Pelatihan yang diikuti oleh 100 guru kimia di Jakarta itu berfokus pada proyek keberlanjutan. Seperti pembuatan solar panel sederhana dan pembuatan tisu dari limbah tanaman jagung. Melalui partisipasi tersebut, menjadi langkah awal dalam pembelajaran kimia yang inovatif dan berkelanjutan.


Tag: