beritasumut.com - Mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina
(UPER), Chintya Maulini diangkat menjadi Duta Kesehatan Asia Pasifik oleh
UNICEF, Senin (29/1/24).
Perhatiannya yang besar pada pendidikan dan pemberdayaan
pemuda, menjadikan Chintya terpilih untuk menjadi bagian dari Youth People’s
Action Team (YPAT) Asia Pasifik. Chintya juga telah berhasil mengembangkan
program inovatif bertajuk Fix My Food.
“Saya melihat pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi
agen perubahan untuk mencapai pembangungan berkelanjutan, khususnya dalam
memajukan sektor kesehatan,” kata Chyntia.
“Walaupun kesadaran pemuda terhadap pembangunan
keberlanjutan masih belum optimal, dengan bergabungnya saya sebagai mentor di
YPAT 2024, saya berharap dapat mengobarkan api semangat kawula muda untuk aktif
dalam berbagai proyek,” tambahnya.
Chintya menjelaskan, ia akan mengajak para pemuda untuk
lebih sadar terhadap kesehatan pribadi. Sebagai Mitra Muda UNICEF Indonesia,
program tersebut diyakini Chintya sebagai langkah kecil dalam memiliki
lingkungan pangan yang baik.
“Sehingga tujuan dalam penurunan angka terjangkitnya
penyakit kronis di kalangan usia muda dapat diwujudkan,” bebernya.
Menurut data, pertumbuhan restoran cepat saji di Indonesia
cukup pesat. Diamna, 10 sampai dengan 15 persen setiap tahunnya. Menyisir
Katadata Insight Center (KIC), penikmat makanan cepat saji dengan frekuensi 6-7
kali sepekan paling banyak dari gender perempuan 57,1%, dan laki-laki 42,9%. Dilain
sisi santapan tersebut juga beresiko terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara
berlebihan.
"Melalui program Fix My Food, saya ingin menggelar
kampanye yang bertujuan meningkatkan perhatian anak muda yang gemar makanan
cepat saji untuk lebih bijak dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Program ini
akan menggandeng kaum muda, influencer, selebriti dan pengusaha makanan di
kawasan Asia Pasifik,” ungkapnya Chintya.
Prestasi Chintya dalam keterlibatannya di kancah
internasional turut diapresiasi oleh Rektor UPER, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A
Kasir MS. Bagi Prof. Wawan sebagai kampus yang memiliki visi dalam mencetak
para pemimpin global, UPER terus mendukung para mahasiswa dalam melebarkan
sayap ke ranah universal melalui pembekalan di kelas.
“Kurikulum UPER yang disesuaikan dengan kebutuhan industri
dan sosial. Terbaru, UPER menghadirkan kurikulum pembangunan berkelanjutan
melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan yang turut didukung dengan tenaga
pendidik ahli maupun praktisi dari dalam dan luar negeri.
“Harapannya, mahasiswa siap dalam menjawab berbagai
tantangan dan kebutuhan global. Selain itu dukungan lain seperti bimbingan
karir yang menghadirkan para pegiat industri secara global, melalui program
Lulusan Merah Putih menjadi asa dalam meningkatkan kesuksesan mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori ke dunia kerja,” pungkas Prof. Wawan. (BS07)